Wartawan NET TV Diludahi, Daftar Kekerasan Terhadap Jurnalis Kian Panjang

Selama 2016, jumlah kekerasan terhadap awak media mencapai 18 kasus

Perilaku tak menyenangkan didapatkan oleh Wartawan NET TV, Haritz Ardiansyah, Rabu (12/4). Saat itu Haritz tengah meliput situasi banjir di daerah Kemang Jakarta Selatan. Salah satu objek yang direkamnya adalah sebuah mobil Mini Cooper dengan nomor polisi B 909 JCW. Mobil itu mogok diduga akibat banjir.

Wartawan NET TV Diludahi, Daftar Kekerasan Terhadap Jurnalis Kian PanjangCoe.int via Ajijakarta

Dikutip dari Kompas.com, (12/4), tanpa disangka-sangka, dia dipukul dan diludahi oleh orang tak dikenal. Menurut Haritz, dia saat itu sedang mengambil gambar sekitar lima meter dari mobil tersebut. Tak lama kemudian, seseorang menunjuk-nunjuk Haritz dan mendatanginya.

Pelaku selanjutnya memaki-maki Haritz dan langsung memberikannya bogem mentah di mata sebelah kiri. Teman-teman pelaku kemudian berdatangan dan ikut-ikutan memaki Haritz dan meminta supaya video yang dia liput tersebut dihapus. Haritz kemudian mundur untuk menghindari pukulan lainnya.

Bukannya mereda, sejumlah laki-laki yang mengerumuninya malah terus berteriak dan meludahi wajah Haritz. Kameranya pun kemudian ditarik hingga view finder-nya lepas. Selain itu, ID Card Haritz juga diambil oleh pelaku dan dibuang.

Seorang sopir memberanikan diri menyelamatkan Haritz.

Wartawan NET TV Diludahi, Daftar Kekerasan Terhadap Jurnalis Kian Panjangceritamedan.com

Aksi ini mungkin bisa saja menjadi lebih brutal jika saja seorang sopir yang saat itu berada tak jauh dari lokasi datang dan melerai pertikaian itu. Haritz pun dimasukkan oleh sopir ke dalam mobil yang bergegas pergi dari TKP untuk melarikan diri.

Namun, pelarian tersebut tak berjalan mudah. Para pemukul Haritz malah mendatangi mobil tersebut dan menendang bodinya hingga penyok. Haritz yang tak terima dengan aksi ini pun langsung melaporkannya ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Akibat kejadian itu, Haritz harus menjalani visum di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Dia pun tidak terima profesinya sebagai wartawan direndahkan dan berharap kepolisian bisa segara cepat memproses laporan  yang dilayangkannya. Sejauh ini, Kepala Satreskrim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mengidentifikasi pelaku dan akan segera menangkap mereka.

Baca Juga: Berpacaran dengan Anak Jurnalis adalah Kesalahan Terbesar yang Pernah Kulakukan dalam Hidup. 

Seorang pria mengaku menjadi pelaku pemukulan.

Kejadian ini pun segera direspons oleh kepolisian. Dikutip dari Net Z, polisi menyatakan sudah mengantongi nama pemukul Haritz. Mereka melakukan penulusuran melalui plat nomor mobil yang diduga milik pelaku. Berdasarkan pengakuan korban, salah satu pelaku menggunakan kaos merah saat peristiwa terjadi. 

Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto mengatakan akan melakukan gelar perkara terhadap laporan ini. Selain itu, mereka juga telah memeriksa beberapa saksi. Meski polisi belum mengumumkan siapa pelakunya, namun seorang bernama Kashira Uozumi mengaku menjadi pemukul jurnalis tersebut. Melalui video yang diunggahnya di Instagram, Uozumi meminta maaf. 

Sebelumnya penyerangan terhadap wartawan NET TV pernah terjadi dan 18 kasus kekerasan jurnalis lainnya.

Wartawan NET TV Diludahi, Daftar Kekerasan Terhadap Jurnalis Kian Panjangsenayanpost.com

Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) menemukan sebanyak 18 kasus kekerasan terhadap jurnalis saat meliput di lapangan sepanjang tahun 2016. Koordinator Advokasi AJI Jakarta, Erick Tanjung menjelaskan bahwa oknum yang melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan ini berasal dari berbagai macam profesi, mulai dari pejabat pemerintah, anggota DPRD, polisi, Satpol PP, TNI dan masyarakat setempat.

Penyerangan terhadap wartawan NET TV juga bukan yang pertama kalinya. Pasalnya pada Oktober 2016 silam, seorang jurnalis NET TV pernah dianiaya oleh oknum TNI AD (Angkatan Darat).  Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo pun langsung melayangkan ucapan permemintaan maaf terkait dugaan penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Kamu Berniat Jadi Jurnalis? Kamu Beruntung karena 11 Alasan Ini. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya