Mahasiswa UGM Peringati Hardiknas dengan Menduduki Gedung Rektorat, Ini Tuntutan Mereka!

Lucunya, Rektor anggap aksi demo sebagai "simulasi"

Aksi demostrasi digelar oleh ribuan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) pada Hari Pendidikan Nasional kemarin (2/5). Demo ini bertemakan "Pesta Rakyat Gajah Mada" dan dilakukan di depan Balairung UGM.

Dilansir CNNIndonesia.com, para mahasiswa dalam aksi demo ini menolak kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) 2016. Para mahasiswa memprotes penerapan uang pangkal bagi mahasiswa jalur ujian mandiri serta menuntut pencabutan SP2 pedagang kantin Sosio-Humaniora alias Bonbin. Selain itu mereka menuntut pencairan tunjangan kinerja (Tukin) yang tidak dibayarkan selama tiga semester.

Mahasiswa UGM Peringati Hardiknas dengan Menduduki Gedung Rektorat, Ini Tuntutan Mereka!Sumber gambar: facebook.com/widya.priyahita

Demo ini dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai fakultas. Mereka juga mengkritik Rektor UGM Dwikorita Karnawati yang mengatakan bahwa demo yang digelar merupakan sebuah simulasi dan sebagai cara UGM untuk mendidik mahasiswa supaya kritis. Ribuan mahasiswa yang melakukan aksi ini mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Rektor tersebut adalah bohong. Unjuk rasa ini diselenggarakan dalam rangka menyampaikan aspirasi. Aspirasi yang mereka tuntut ada di sini.

Dialog telah dilakukan oleh perwakilan mahasiswa dengan Rektor UGM. Akan tetapi, dialog tersebut tidak menemukan titik temu. Para mahasiswa juga meminta agar Rektor UGM menemui massa yang sedang berdemo. Tetapi karena Rektor UGM tidak mau, mahasiswa pun lantas menurunkan bendera hingga setengah tiang.

Baca Juga: Berencana Blokir 15 Game, Situs KPAI Malah Diretas Hackers.

Mahasiswa UGM Peringati Hardiknas dengan Menduduki Gedung Rektorat, Ini Tuntutan Mereka!Sumber Gambar: cnnindonesia.com

Sementara itu, Rektor UGM Dwikorita menyampaikan bahwa aksi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa ini adalah simulasi untuk melatih mahasiswa berpolitik. Rektor UGM berdalih bahwa dia hanya mau menemui mahasiswa UGM kalau jumlahnya 57.000 orang. Hal ini dikarenakan jumlah mahasiswa UGM saat ini belum mencapai 57.000.

Mahasiswa tidak terima aksi demostrasi yang mereka lalukan disebut sebagai simulasi.

Mahasiswa UGM Peringati Hardiknas dengan Menduduki Gedung Rektorat, Ini Tuntutan Mereka!Sumber gambar: facebook.com/widya.priyahita

Ribuan mahasiswa UGM geram karena aksi penolakan UKT dan relokasi Kantin Bonbin Sosio-Humaniora UGM diklaim sebagai simulasi oleh pihak rektorat. Di kesempatan yang sama, Rektor UGM Dwikorita meyakini bahwa aksi yang berlangsung merupakan bagian dari praktik salah satu mata kuliah yang memiliki sejumlah indikator.

Mahasiswa UGM Peringati Hardiknas dengan Menduduki Gedung Rektorat, Ini Tuntutan Mereka!Sumber gambar: Facebook.com/Departemen-Politik-dan-Pemerintahan-Universitas-Gadjah-Mada

Menurutnya UGM selalu berupaya untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses dan metode pembelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan tuntutan kemajuan peradaban, tanpa meninggalkan jati diri bangsa Indonesia.

Karena itulah pihak kampus memberikan kesempatan kepada para mahasiswa melakukan latihan untuk belajar mengumpulkan massa, memilih isu, memprovokasi dan advokasi, serta mempertahankan ideologi secara etis dan beradab, yang selalu dilandasi oleh kebenaran akademik, kejujuran dan ketulusan.

Mahasiswa UGM Peringati Hardiknas dengan Menduduki Gedung Rektorat, Ini Tuntutan Mereka!Sumber Gambar: detik.com

Sayangnya pihak kampus enggan mengakusisi keinginan mahasiswa untuk tidak merelokasi Kantin Bonbin. Pihak kampus menegaskan bahwa mereka akan tetap melakukan relokasi kantin Sosio-Humaniora UGM. Kantin tersebut nantinya akan dipindahkan ke tempat yang lebih layak. Pasalnya diketahui kondisi kantin tersebut telah menyebabkan sejumlah persoalan, misalnya saja mahasiswa terjangkit penyakit seperti hepatitis. Belum lagi ada makanan yang tercemar bakteri Salmonella. Makanan di kantin tersebut juga dianggap tidak higienis.

Mahasiswa UGM Peringati Hardiknas dengan Menduduki Gedung Rektorat, Ini Tuntutan Mereka!Sumber Gambar: krjogja.com

Terkait tuntutan pencairan dana Tukin yang menjadi hak para Tenaga Kependidikan (Tendik), pihak kampus tengah mengupayakan semaksimal mungkin untuk memperjuangkan hak Tendik hingga ke tingkat Kementerian pusat.

Baca Juga: WOW, Datsun Luncurkan Mobil Super Murah Hanya Seharga Rp 50 Juta-an!

Topik:

Berita Terkini Lainnya