Peneliti Khawatirkan Teroris Bakal Memanfaatkan Aksi Demo 4 November

Benarkah demikian?

Peneliti bidang terorisme Sidney Jones menilai bahwa aksi demonstrasi yang akan berlangsung pada 4 November mendatang tidak murni dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi Islam dari berbagai daerah. Sidney menilai akan ada banyak unsur yang tergabung di dalamnya, ada juga seperti unsur ekstrim atau terorisme.

Peneliti Khawatirkan Teroris Bakal Memanfaatkan Aksi Demo 4 NovemberRoderick Adrian Mozes/Kompas.com

Dilansir BBC.com, (2/11), pernyataan Sidney tersebut bukan tanpa dasar. Sebab, dia mengaku mendapat informasi dari sebuah telegram ada perintah yang menyatakan kelompok radikal telah memerintahkan pengikutnya untuk memanfaatkan demo pada Jumat pekan ini. Kelompok ini diduga merupakan ISIS. Dalam perintah itu, mereka diperintahkan untuk terlibat dalam demonstrasi.

Menurut Sidney, potensi kekacauan menjelang pilkada bukan hanya akan tergambar pada demo mendatang. Namun jauh sebelum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyinggung soal ayat Al Quran, potensi kerusuhan sudah terjadi dan dilakukan kelompok radikal. Dia mencontohkan kasus penyerangan tiga polisi di Tangerang yang terduga ISIS.

Kelompok garis keras terkesan dibiarkan menguasai politik tanah air.

Peneliti Khawatirkan Teroris Bakal Memanfaatkan Aksi Demo 4 NovemberMuhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Ribuan umat Islam berencana menggelar demo di Jakarta pada Jumat, 4 November nanti. Menurut Sidney, demo itu juga tidak bisa dibilang tanpa biaya sedikit. Sebab, ada ada ribuan massa yang datang dari luar Jakarta. Tentu ada logistik, akomodasi, dan transport yang dihabiskan. Dia mengaku tidak tahu siapa pihak yang mendanai aksi demo itu. Namun dia menduga ada unsur politik yang terlibat.

Baca Juga: Berkat Kreativitasnya, Anak Kelas 4 SD Ini Raih Omset Hingga 60 Juta Per Bulan.

Sidney mengatakan saat ini beredar foto orang Indonesia di Suriah yang menggunakan seruan kebencian terhadap Ahok juga menjadi tanda. Dia menduga ada keterkaitan antara kelompok ISIS di Suriah dengan kelompok radikal di Indonesia dalam konteks keterlibatan pada demo mendatang.

Peneliti Khawatirkan Teroris Bakal Memanfaatkan Aksi Demo 4 NovemberRivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Sidney justru menyayangkan sikap pemerintah dan organisasi keagamaan besar di Indonesia. Dia mempertanyakan mengapa pemerintah tidak dari dulu memanggil Gubernur DKI Jakarta dan organisasi Islam untuk mendinginkan situasi.

Dia menilai demo pada 4 November nanti sebagai akibat dari sikap pemerintah yang tidak segera turun tangan. Dia pun menyesalkan politikus di Indonesia yang terkesan membiarkan kelompok-kelompok garis keras menguasai politik di Tanah Air.

Pemerintah sudah berusaha mendinginkan suasana.

Peneliti Khawatirkan Teroris Bakal Memanfaatkan Aksi Demo 4 NovemberMuhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ahmad Ishomuddin membantah pernyataan bahwa pemerintah terlambat menyikapi. Dia menilai pemerintah bersikap mempercayai kepada NU, Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia untuk memberikan pernyataan yang bersifat mendinginkan suasana. Mereka juga menganjurkan agar umat Islam tidak ikut berdemo.

Nasir Abbas, pengamat terorisme lain, berpendapat potensi itu memang ada, walaupun belum begitu jelas bagaimana bentuknya. Dia melihat sejumlah orang akan memanfaatkan momen tersebut dalam rangka untuk menakut-nakuti, mengancam, dan barangkali juga untuk melakukan sesuatu.

Polisi mengatakan akan mengerahkan sekitar 7.000 petugas untuk mengamankan unjuk rasa, namun juru bicara Polda Metro Jaya, Awi Setiyono mengatakan, jumlah persisnya tidak bisa disebut karena tidak ingin membuat masyarakat takut. Dia juga mengatakan pihaknya tidak menganggap enteng potensi pemboncengan kaum radikal.

Baca Juga: Performa Chelsea di Papan Atas Premier League Ternyata "Dijaga" Permen Pelega Tenggorokan.

Topik:

Berita Terkini Lainnya