Sadis, Sopir Taksi Online Ini Dibegal dengan Pedang

Korban ditusuk dengan karena melawan

Aksi pembunuhan keji dialami seorang sopir taksi online bernama Edward Limba (36). Pria tersebut meregang nyawa usai ditusuk sebanyak tujuh kali oleh empat pria tak dikenal di wilayah Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Aksi ini tergolong sadis karena korban dijerat dengan kawat terlebih dahulu oleh tiga pelakunya. Kemudian, satu pelaku datang dan menusuknya dengan pedang samurai hingga tujuh kali.

Sadis, Sopir Taksi Online Ini Dibegal dengan PedangIstimewa via Tribunnews.com

Kapolda Sumsel, Irjen Agung Budi Maryoto menduga korban sempat melawan saat dijerat dengan kawat. Hal ini terbukti dengan banyaknya noda pada bagian atap mobil. Ihwal dugaan adanya hubungan kasus ini dengan aksi demo sopir taksi konvensional, Kapolda membantahnya. Menurut dia, pembunuhan tersebut berlatar keinginan untuk menguasai harta korban. 

Seperti apa kronologi terjadinya pembunuhan sadis ini?

Sadis, Sopir Taksi Online Ini Dibegal dengan PedangOdi Aria Saputra/Tribunnews.com

Polisi pun langsung mengamankan tiga dari empat pelaku dari tiga lokasi berbeda. Mereka adalah Aldo, Ari, serta Ucok. Satu tersangka lain yakni berinisial I masih buron. Mereka diduga telah merencanakan aksi perampokan ini dengan target sopir taksi online.

Dari keterangan para pelaku, mereka mengewali aksinya dengan memesan taksi online pada Senin (21/8). Dari pemesanan yang dilakukan, para pelaku diketahui hendak menuju ke wilayah Sembawa. Saat korban tiba di kawasan tersebut, pelaku langsung menyerang korban yang tengah mengemudikan mobil.

Korban awalnya hanya dijerat dengan kawat besi, namun karena melawan, pinggang kirinya dihujani oleh pelaku dengan tusukan samurai. Mereka kemudian mengambil mobil korban dan membuang jasadnya. Setelah itu mereka membagi hasil rampokan sebelum kembali ke rumah masing-masing. 

Baca juga: Kecelakaan Taksi Online Akan Ditanggung Jasa Raharja.

Sang istri hanya bisa pasrah.

Sadis, Sopir Taksi Online Ini Dibegal dengan PedangOdi Aria Saputra/Tribunnews.com

Rosalina, istri Edward Limba, hanya bisa pasrah melihat suaminya tewas dibunuh hanya karena masalah sepele. Dia mengaku ingin ingin melihat pelaku pembunuh suaminya secara langsung. Pasalnya, perbuatan pelaku kepada suaminya dinilai sangat kejam.

Dia pun berharap para pelaku dihukum setimpal atas perbuatan yang mereka lakukan kepada suaminya, yakni hukuman mati. Namun, Rosalina menyerahkan semua proses hukum tersebut kepada aparat penegak hukum.

Baca juga: Angkut Penumpang di Bandara, Supir Taksi Online Dipersekusi.

Topik:

Berita Terkini Lainnya