Siswa SD Ini Diduga Dicekoki Obat Sebelum Dicabuli Aparat Desa Setempat

Sampai saat ini masih dalam penyelidikan

Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kian marak terjadi. Mirisnya lagi pelaku kekerasan seksual anak di bawah umur ini diduga dilakukan oleh aparat desa dan juga seorang oknum polisi.

Dilansir Kompas.com, seharusnya aparat desa dan juga oknum polisi mampu menjaga dan mengayomi masyarakatnya. Apalagi dengan dugaan kasus ini dimana diduga terjadi tindak kekerasan seksual yang melibatkan anak di bawah umur.

Siswa SD Ini Diduga Dicekoki Obat Sebelum Dicabuli Aparat Desa Setempatkabaranyar.com

Kejadian ini terjadi di Kecamatan Bulutaba, Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Seorang siswi kelas VI SD menjadi korban tindak kekerasan seksual oleh seorang aparat desa dan juga oknum polisi. Kejadiannya sebenarnya sudah terjadi bulan Juni 2016 lalu, namun baru terkuak saat adanya laporan ke pihak berwajib pada 8 Agustus 2016 kemarin.

Diduga, awalnya siswi SD ini sempat dipaksa untuk meminum obat keras sebelum akhirnya di gagahi di kantor desa setempat. Pelaku tindak kekerasan seksual ini berjumlah empat orang, dua diantaranya adalah seorang aparat desa setempat dan satu orang oknum polisi Brigpol Sy dan untuk seorang lagi adalah warga setempat.

Laporan korban tidak pernah ditanggapi dengan baik.

Siswa SD Ini Diduga Dicekoki Obat Sebelum Dicabuli Aparat Desa Setempatilustrasi - emaze.com

Insiden memalukan ini terkuak setelah korban siswi SD yang masih duduk di kelas VI ini diperiksa di kantor Polres Mamuju Utara. MP, selaku ayah korban berbicara terbata-bata ketika pihak wartawan mencoba menanyakan kronologi kejadian kekerasan seksual yang dialami oleh anaknya.

MP (45) mengutarakan dirinya sempat melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat dan juga Polda Sulselbar di Makassar sebelum akhirnya MP mangadu kejadian ini kepada DPRD Bone. Pasalnya, dirinya kecewa laporan pengaduannya ke polisi tidak pernah mendapatkan respon dengan baik.

Siswa SD Ini Diduga Dicekoki Obat Sebelum Dicabuli Aparat Desa Setempatilustrasi - sumarnolumajang.blogspot.co.id

Ayah korban menuturkan pengakuan dari korban, bahwa dia sempat dipaksa untuk meminum obat keras yang akhirnya membuat dia tak sadarkan diri. Kemudian, keempat pelaku langsung menggagahinya. Pengakuan dari korban ini kini sedang didalami oleh pihak polisi.

Pihak polisi juga akan memeriksa saksi-saksi untuk melengkapai alat bukti. Sejak kasus ini dilaporkan kepada Polda Sulselbar ke Polres Mamuju Utara dua pekan yang lalu, sudah dua warga yang berhasil diringkus. Dua warga tersebut ketika ditangkap, tidak memberikan perlawanan sama sekali.

Adapun seorang aparat desa yang ikut di laporkan kini masih menjadi buron polisi. Sedangkan oknum polisi yang diduga juga terlibat dalam kasus kekerasa seksual terhadap anak di bawah umur ini telah lebih dahulu diperiksa oleh Propam Polres Mamuju Utara.

Koordinator Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak ikut membantu.

Siswa SD Ini Diduga Dicekoki Obat Sebelum Dicabuli Aparat Desa Setempatsumselpostonline.com

Bukan hanya ayah korban yang mendampingi siswi kelas VI SD ini ketika diperiksa, tapi Koordinator Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Bone Sulawesi Selatan yakni Martina Madjid juga turut mendampingi korban ketika diperiksa di kantor Polres Mamuju Utara.

Martina sangat menyayangkan adanya kejadian pencabulan ini. Dari hasil pemeriksaan sementara, korban masih trauma atas kejadian yang menimpa dirinya.

Baca Juga: Kasus Yuyun Belum Tuntas, Kini Giliran Gadis Sulawesi Utara yang Diperkosa 19 Pria.

Topik:

Berita Terkini Lainnya