Garam Langka, Perusahaan Ini Rumahkan Semua Karyawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kelangkaan garam akhirnya memakan korban. Sejumlah perusahaan terpaksa gulung tikar, salah satunya adalah PT Graha Niaga Buton di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Mereka merumahkan sementara seluruh karyawannya gara-gara stok bahan baku dari Bima dan Jawa Timur habis. Hal tersebut disesalkan oleh pemilik PT Graha Niaga Buton, Jafar Malle.
Biasanya, kata Jafar, perusahaan yang telah berdiri sejak 1997 itu akan menerima 10 ton bahan baku dari wilayah tersebut. Namun, semuanya terhenti semenjak garam menjadi langka. Puncaknya, sejak lebaran hingga saat ini bahan baku tidak masuk lagi. Perusahaan pun meminta kepada pemerintah untuk mengambil langkah signifikan.
Pemerintah akhirnya memberikan solusi dengan mengimpor garam.
Keputusan impor garam sebanyak 75 ribu ton pun akhirnya diambil pemerintah untuk menstabilkan harga. Menko Perekonomian Darmin Nasution mengaku keputusan ini terpaksa dilakukan meski dia juga mengaku bingung. Kebingungannya tak lepas dari fakta bahwa Indonesia adalah negara dengan garis pantai terpanjang
Editor’s picks
Namun, dia berdalih bahwa kebijakan ini harus diterapkan mengingat krisis garam di dalam negeri kian merajalela. Situasi pun terlanjur sukar untuk dibenahi. Selain itu harga garam di pasar juga perlahan mulai meroket. Akan tetapi, krisis garam ini juga memberikan hikmah bagi pemerintah untuk membenahi sektor industri tersebut.
Baca juga: 7 Mitos Tentang Gula yang Dianggap Semua Orang Sebagai Fakta
Impor 75 ribu ton garam dinilai masih belum cukup.
Wacana pemerintah untuk mengimpor 75 ribu ton garam bahan baku mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak, salah satunya adalah Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Cucu Sutara. Dia menilai bahwa impor garam tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Menurutnya, kondisi pasokan garam dari dalam negeri pada tahun ini benar-benar sangat krtitis. Berdasarkan data, kebutuhan garam konsumsi di dalam negeri per tahunnya adalah 780 ribu ton. Dengan impor yang hanya 75 ribu ton saja menurutnya hanya akan berimbas pada kelangkaan garam kembali. Oleh karena itu, pemerintah diimbau untuk menyiapkan langkah antisipatif.
Baca juga: WHO Dorong Kenaikan Pajak Bagi Minuman Manis, Apa Kamu Setuju?