Peretasan Berantai, Giliran Dewan Pers dan Kejagung Jadi Sasaran

Berisi tentang pesan persatuan

Beberapa kasus hacking atau peretasan situs-situs penting di tanah air terus terjadi secara berantai. Tak terhitung berapa situs-situs pemerintahan dan media yang telah menjadi sasaran oknum tak bertanggung jawab. Motif peretasan itu pun beragam, ada yang menyuarakan opini, kritik, hingga ancaman.

Peretasan Berantai, Giliran Dewan Pers dan Kejagung Jadi SasaranKejaksaan.go.id via Merdeka.com

Diberitakan oleh Kompas.com, (31/5), publik kembali digegerkan dengan aksi hacker yang menyerang Situs Kejaksaan Agung, www.kejaksaan.go.id. Akibat ulah peretas, situs kejaksaan tersebut berubah warna menjadi hitam dengan gambar Harley Quinn, tokoh wanita dalam film Suicide Squad.

Tak lupa hacker juga menyelipkan kalimat didalam situs tersebut yang berisikan:

"We were all Indonesian until... Race disconnected us. Religion separated us. Politics divide us."

Yang kira-kira artinya adalah “Kita semua merupakan satu kesatuan Indonesia, sampai.... Ras memutuskan kita, agama memisahkan kita, dan politik membagi-bagi kita.”

Menariknya lagi, hacker juga memberikan instrumen lagu dalam situs tersebut. Mereka juga memampang jelas nama samaran mereka di situs tersebut yakni Jje Incovers, Tanpa Bicara, i3r_cod3, Rebels, SultanHaikal, M2404, Konslet, Maniak, k4sur, dan Mr. Xenophobic. Di bagian akhir, tertulis hashtag bertuliskan #RipUnityInDiversity yang artinya adalah selamat tinggal kebersamaan.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Muhammad Rum mengatakan bahwa pihaknya kini tengah berupaya memulihkan situs yang diretas tersebut supaya publik bisa mengaksesnya kembali.

Situs dewan pers juga diretas.

Peretasan Berantai, Giliran Dewan Pers dan Kejagung Jadi SasaranDewanpers.or.id via Kompas.com

Entah kebetulan atau benar-benar direncanakan, situs Dewan Pers, www.dewanpers.co.id juga diubah oleh peretas pagi ini 31 Mei 2017.  Peretas juga menyuarakan opini mereka terkait sejumlah pihak yang anti-keberagaman dan ingin merusak persatuan Indonesia. Berikut adalah kalimat yang disuarakan peretas tersebut:

Baca Juga: Terobsesi Golongan Darah, Jepang Dianggap Diskriminatif. 

"Ketika garuda kembali terluka karena provokasi mahluk durjana...

Ketika Semboyan "Bhineka Tunggal Ika" kembali terabaikan karena aksi oknum yang mengatasnamakan agama...

Ketika ayat-ayat suci jadi bahan perdebatan oleh orang-orang yang merasa memiliki surga...

Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja oleh mereka yang merasa paling berjasa...

Tolong hentikan semua perpecahan ini, tuan...

Negaraku bukan negara satu agama atau milik kelompok perusak adat budaya, juga bukan milik satu golongan...

#DamailahIndonesiaku

#JayalahBangsaku

#KitaIndonesia"

Hacker diduga meretas situs ini dalam rangka merayakan Hari Lahir Pancasila yang akan berlangsung besok 1 Juni 2017. Peretas juga tak lupa memberikan lantunan lagu "Gugur Bunga" dalam situs tersebut.  Serupa dengan Dewan Kejagung, Anggota Dewan Pers Nezar Patria kini tengah berkoordinasi dengan pihak IT terkait untuk memperbaiki situs tersebut.

Situs-situs ini pernah diretas oleh hacker.

Peretasan Berantai, Giliran Dewan Pers dan Kejagung Jadi Sasarantribunnews.com

Aksi peretasan juga sebelumnya pernah terjadi pada situs-situs besar di Indonesia. Pertama adalah adalah Tempo.co yang diretas oleh hacker dan memunculkan foto pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab di dalamnya. Kedua, situs Telkomsel juga sebelumnya pernah dikerjai hacker yang menyuarakan aspirasi atas mahalnya tarif internet mereka.

Situs resmi milik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat www.kejati-jabar.go.id juga sempat diretas oleh hacker yang menjadikan halaman situs mereka berubah menjadi berwana gelap dan memunculkan tulisan “Black Illusion Security”.

Baca Juga: Lewat Cover Lagu, 7 Musisi Ini Sukses Dapat Jutaan Fans!

Topik:

Berita Terkini Lainnya