Beragama Katolik, Camat di Yogyakarta Ini Ditolak Warganya

Sang Camat akhirnya dimutasi.

Penolakan terhadap para pemimpin non muslim ternyata tidak hanya terjadi di Jakarta. Baru-baru ini, kejadian serupa juga terjadi di Yogyakarta. Camat dari daerah Pajangan, Kabupaten Bantul bernama Yulius Suharta mendapat penolakan dari warga setempat hanya karena dia beragama Katolik.

Beragama Katolik, Camat di Yogyakarta Ini Ditolak WarganyaBBC.com

Dikutip BBC.com, (11/1), Bupati Bantul, Suharsono pun akhirnya turun tangan. Dia berencana memutasi Yulius ke daerah lainnya. Rencananya, Yulius akan dipertimbangkan untuk dipindah ke Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Suharsono menegaskan bahwa dirinya tidak membeda-bedakan agama. Namun, dia hanya mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan untuk menghindari konflik antar warga yang tidak diinginkan. 

Padahal sebelumnya baik-baik saja dan tidak ada penolakan dari warga.

Beragama Katolik, Camat di Yogyakarta Ini Ditolak WarganyaHendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO

Isu semacam ini sama sekali tak terduga karena saat pelantikan 30 Desember 2016 lalu, tidak ada penolakan dari warga. Yulius bahkan menegaskan bahwa semua sudah melalui mekanisme serta ketentuan yang berlaku. Akan tetapi dia menghormati hak warga untuk menyampaikan pendapat tentang dirinya. Dia kini hanya bisa pasrah dan siap ditempatkan di mana saja. Dia hanya berharap agar semuanya bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Baca juga: Warga yang Daftar e-KTP Membludak, Pelayanan Buka Sampai Sabtu-Minggu!

Insiden intoleransi ini bukan yang pertama kalinya.

Beragama Katolik, Camat di Yogyakarta Ini Ditolak WarganyaHendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO

Insiden intoleransi ini bukan yang terbaru di Yogyakarta. Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta melaporkan terjadi 13 pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Yogyakarta sepanjang 2011 sampai 2015.

Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan bahwa penggantian tersebut melenceng dari karakteristik Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal toleran. Hendardi pun mengimbau kepada Bupati Suharsono untuk melaksanakan tugas sebagai kepala daerah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga: Perusahaan Ini Siapkan Pekerjaan untuk Obama Saat Pensiun. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya