Menteri Agama RI: Sebarkan Berita Hoax Itu Dosa

Saatnya kita menata aura positif

Hiruk pikuk di media sosial telah mengarah kepada tingkat yang ekstrem. Kondisi ini sangat memungkinkan terjadi disinformasi secara masif. Hal inilah yang dikhawatirkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Menteri Agama RI: Sebarkan Berita Hoax Itu DosaYudhi Mahatma/ANTARA FOTO

Dikutip Tempo.co, (31/12), Lukman juga menilai kebanyakan masyarakat tidak kritis dalam menyikapi informasi yang beredar di dunia maya. Karena itu, Lukman menginginkan seluruh pegawai di Kementerian Agama tidak menjadi bagian yang turut memperluas informasi di media sosial yang tidak jelas kebenarannya.

Lukman pun juga menghimbau kepada masyarakat luas jangan sampai ikut menyebarkan berita yang tak terkonfirmasi. Dia menambahkan, dalam Islam, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk bertabayun setiap mendapatkan informasi.

Jangan sebar info yang tidak benar.

Menteri Agama RI: Sebarkan Berita Hoax Itu DosaSigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Karena itu, Lukman meminta masyarakat kritis dalam menggunakan media sosial. Masyarakat harus memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi yang diterima sebelum membagikannya.

Jadi jika ada berita hoax, maka jangan disebarkan dan hentikan sampai di tangan kita saja. Dia juga menghimbau masyarakat untuk terbiasa melakukan tabayun. Itulah ajaran nabi. Karena itulah Lukman mengatakan bahwa penyebar informasi yang tidak valid ini adalah orang-orang yang berdosa.

Semua lapisan masyarakat harus ikut menjaga bangsa Indonesia dari dampak negatif pemakaian media sosial. Dampak negatif itu tersebut muncul dari informasi tak valid yang diteruskan kepada orang lain sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Baca Juga: 7 Momen 'Aneh' yang Tak Sengaja Terekam Oleh Kamera.

Harus menata aura positif, bukannya saling mencaci maki dan memfitnah di sosmed.

Menteri Agama RI: Sebarkan Berita Hoax Itu DosaArif Firmansyah/ANTARA FOTO

Lukman juga menambahkan bahwa bangsa Indonesia sekarang tengah menjadi generasi emas. Generasi ini harus menata bangsa dengan aura positif. Bukannya malah saling menghujat, memfitnah, atau mencaci maki. Menjelang tahun baru 2017, Menteri Agama juga tak lupa meminta masyarakat tidak melakukan hura-hura saat malam pergantian Tahun Baru.

Lukman mengatakan, momentum tersebut sejatinya merupakan upaya yang tepat untuk introspeksi diri. Dengan kata lain lebih baik merenungkan perjalanan selama setahun yang telah dilewati.

Baca Juga: Populasi Makin Anjlok, Rakyat Jepang Akan Diberikan "Robot Bayi".

Topik:

Berita Terkini Lainnya