Mau Memberikan Sambutan, Kapolri Tito Karnavian Disuruh “Turun” oleh Massa 212

Kepolisian mencoba berbaur untuk aksi Doa Bersama

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian ternyata terjun langsung dalam aksi damai dan Doa Bersama 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, selama kegiatan bertajuk Aksi Bela Islam III, Jumat (2/12). Tito berencana mengikuti aksi yang disebut kepolisian hanya akan berisi kegiatan keagamaan tersebut.

Mau Memberikan Sambutan, Kapolri Tito Karnavian Disuruh “Turun” oleh Massa 212Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Dikutip Kompas.com, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan tidak ada masalah dengan adanya Kapolri di Monas. Dia juga menegaskan bahwa nanti tidak akan ada aksi orasi, melainkan hanya doa, dzikir dan salat Jumat.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) sebelumnya mengajak Tito dan jajaran pimpinan Polri untuk ikut serta dalam aksi yang mereka gagas. Kelompok massa yang mendesak pemidanaan terhadap calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu mendorong polisi tidak mengamankan kegiatan tapi berbaur dengan simpatisan yang beribadah.

Kapolri hadir memberikan sambutan.

Mau Memberikan Sambutan, Kapolri Tito Karnavian Disuruh “Turun” oleh Massa 212Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga diundang ke atas panggung untuk memberi sambutan di hadapan peserta aksi damai tersebut. Pada kesempatan itu, Tito menjelaskan proses hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca Juga: Khawatir Aksi 212, Kedubes AS Peringatkan Warganya Jauhi Lokasi Demo.

Dia memastikan proses hukum terus berjalan. Untuk itu dia memohon dukungan kepada para pendemo supaya semua proses hukum Ahok terus berjalan.

Mau Memberikan Sambutan, Kapolri Tito Karnavian Disuruh “Turun” oleh Massa 212Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Ucapannya tersebut disambut teriakan, "Buktikan! Buktikan!" oleh para peserta doa bersama. Sebelumnya, saat baru naik ke atas panggung, massa sempat meminta Tito untuk turun. Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir sebagai penyelenggara acara ini kemudian meminta massa untuk tenang. Tito tetap melanjutkan sambutannya meski massa tetap memintanya turun panggung.

Tito mencoba menenangkan massa dengan kalimat yang menyejukkan. Namun, seruan untuk turun panggung belum mereda. Bachtiar kembali menenangkan massa yang bergejolak.

Berdasarkan kesepakatan GNPF MUI dengan Polri, aksi hanya diisi dengan doa bersama, zikir, tausiyah, dan shalat Jumat. Namun, beberapa waktu setelah acara dimulai, peserta aksi sudah mulai berorasi dan menuntut agar Ahok ditahan.

Pola pengamanan yang telah disiapkan aparat keamanan.

Mau Memberikan Sambutan, Kapolri Tito Karnavian Disuruh “Turun” oleh Massa 212Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Beberapa hari sebelum Aksi Bela Islam III, Polri dan TNI telah menyiapkan sejumlah pola pengamanan. Persiapan itu termasuk memastikan tersedianya fasilitas publik selama doa bersama berlangsung.

Sebanyak 50 toilet berjalan dan 10 ambulans telah disiagakan di Monas. Posko kesehatan juga didirikan di sejumlah titik di Monas. Rencananya jumlah massa yang akan datang ke Monas diperkirakan mencapai 200 hingga 250 ribu orang. Sementara itu, Lapangan Silang Monas ini berkapasitas 700 ribu orang.

Jika kapasitas itu tidak cukup menampung simpatisan GNPF MUI, kepolisian mempersilakan mereka menggelar sajadah di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca Juga: Selain Ratna Sarumpaet, Apakah Ahmad Dhani juga Ditahan atas Dugaan Makar?

Topik:

Berita Terkini Lainnya