Masih SMA, 2 Anak Muda Ini Sudah Jadi Penemu Masker Anti Polusi. Kalau Kamu?

Sebuah inovasi yang luar biasa kembali diciptakan oleh pelajar Indonesia. Jerome Adriel Tjiptadi dan Edwin Julianto berhasil membuat sebuah masker dari tumbuhan lidah mertua. Usut punya usut ternyata tanaman hias dari familia Sansevieria ini memang memiliki manfaat yang luar biasa untuk mengurangi polusi udara.

Lalu bagaimana sepak terjang dari Jerome Adriel Tjiptadi dan Edwin Julianto ini? Yuk simak informasi lengkapnya di bawah ini!

Siswa SMA Santa Laurensia yang inovatif dan luar biasa.

Jerome dan Edwin yang merupakan siswa SMA Santa Laurensia Serpong, Tangerang Utara sudah melakukan penelitian ini selama empat bulan. Penelitian terinspirasi oleh informasi tentang kandungan zat pregnane glikosida yang sangat ampuh menyerap 107 unsur polusi udara menjadi senyawa asam organik, gula dan asam amino. Zat ini memang banyak terdapat pada tanaman lidah mertua.

Siapa yang menyangka bahwa tanaman yang bentuknya khas, dengan daun keras, tegak dan runcing yang mereka teliti ini juga mampu disulap menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Mereka berhasil membuat tanaman yang dapat mengikat polutan ini menjadi masker serbaguna.

Baca Juga: Perlahan Tapi Pasti Peneliti Mengkaji Piramida Mesir.

Ekstrak sari yang terdapat pada tanaman inilah yang menjadi awal dari pembuatan masker. Kemudian, sari tersebut diolah menjadi ramuan rendaman masker yang terbuat dari kain katun yang dijahit sedemikian rupa supaya bisa dimanfaatkan sebagai masker penutup hidung dan mulut.

Temuan Jerome dan Edwin langsung mendapatkan penghargaan!

Siapa yang menyangka bahwa hasil temuan siswa SMA Santa Laurensia ini akhirnya sukses menjadi pemenang kedua Lembaga Karya Ilmiah Remaja 2014. Hal inilah yang lalu mengantarkan Jerome dan Edwin untuk mengikuti Festival Science di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 27 Maret mendatang.

Harapan mereka sangat besar supaya masker dengan kandungan ekstrak lidah mertua ciptaannya ini bisa diproduksi secara masal dan diterima masyarakat luas.

Siswa kelas XI itu menjelaskan bahwa masker yang mereka ciptakan ini bisa digunakan beberapa kali. Lalu apa indikator masker ini sudah tak layak lagi digunakan? Hal ini bisa dilihat dari tampilannya yang sudah berubah warna lantaran ada reaksi kimia antara ekstrak lidah mertua dan zat polutan.

Jerome dan Edwin sudah sering melakukan penelitian. Selain mendapatkan kesempatan mengikuti ajang IISEF 2016, keduanya juga berpeluang mengikuti ajang-ajang internasional lain, seperti International Exhibition for Young Inventor (IEYI) di Hongkong, Student Science Project Competition di Thailand, serta Edinburgh Science Festival di Inggris yang bekerja sama dengan British Council pada 27 Maret sampai 2 April mendatang.

Baca Juga: Lemak Visceral Penyebab Utama Penyakit Jantung.