Mari Berkenalan dengan 5 Pimpinan KPK Periode 2015–2020!

Selamat bertugas KPK

Kini lima nama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015 – 2020 telah dipilih oleh Komisi III DPR RI. Nama yang terpilih sebagai Ketua KPK yang baru adalah Agus Rahardjo. Sementara Basaria Panjaitan terpilih sebagai komisioner KPK wanita pertama. Sebelumnya, Komisi III DPR RI telah melakukan berbagai uji kelayakan dan kepatuhan pada kedelapan calon terpilih. Setelah proses yang panjang dan berliku, akhirnya para pimpinan KPK tersebut resmi dipilih melalui seleksi voting.

Nama-nama tersebut antara lain adalah: Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan Agus Rahardjo (53 suara), Widyaiswara Madya Sespimti Polri Brigjen Polisi Basaria Panjaitan (51), Hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Alexander Marwata (46), Staf ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Saut Situmorang (37), dan Akademisi Universitas Hasanuddin Laode Muhammad Syarif (37). Berikut adalah profil lengkap dari masing-masing pimpinan KPK yang terpilih tersebut.

Agus Rahardjo

Mari Berkenalan dengan 5 Pimpinan KPK Periode 2015–2020!Sumber Gambar: harianandalas.com

Agus terpilih sebagai Ketua KPK 2015 – 2020. Sebelumnya dia adalah mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah. Saat seleksi, Harkristuti Harkrisnowo bertanya kepada Agus kenapa dia belum melaporkan harta kekayaanya sama sekali ke KPK? Padahal menurut pansel, dia adalah seorang PNS yang cukup kaya dan memiliki tanah yang luas di daerah Cariu, Jonggol, dan Citra Raya, Tanggerang. Dia juga punya banyak mobil.

Agus berdalih bahwa tanah tersebut dibelinya jauh sebelum krisis tahun 1998. Kemudian, dia mencicil mobilnya dengan uang yang didapatkannya dari Organization of Economic Coorporation and Development (OECD). Dia mengklaim mendapatkan bayaran sebesar 6.000 dolar AS dengan menghadiri 8 sesi OECD.

Basaria Panjaitan

Mari Berkenalan dengan 5 Pimpinan KPK Periode 2015–2020!Sumber Gambar: kompas.com

Basaria adalah satu-satunya Polwan yang menjadi calon pimpinan KPK. Dia mendapatkan dukungan penuh dari Budi Gunawan, Wakil Kepala Polisi RI Komisaris Jenderal. Polwan yang bergeral Sarjana Hukum ini mengajar di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri Lembang. Dalam makalahnya, Basaria menuliskan bahwa dia ingin memperkuat supervisi KPK. Dia menyatakan dalam 10 tahun kedepan Polri dan Kejaksaan Agung akan bisa semakin kuat sehingga KPK bisa fokus ke pencegahan agar masalah korupsi tidak terjadi lagi.

Alexander Marwata

Mari Berkenalan dengan 5 Pimpinan KPK Periode 2015–2020!Sumber Gambar: kompas.com

Alexander adalah hakim ad hoc Tipikor di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Saat wawancara dia disentil terkait dissenting opinion putusan vonis pegawai Ditjen Pajak Dhana Widyatmika yang bermasalah karena menggelapkan pajak. Alex berpendapat bahwa Dhana tidak terbukti melakukan pemerasan terhadap PT Kornet Trans Utama. Dalam sesi wawancara, dia juga mengkritik bahwa saat ini kinerja KPK dalam menangani kasus korupsi masih lamban. Ditambah lagi, dakwaan dari jaksa KPK juga seolah disusun secara asal-asalan.

Saut Situmorang

Mari Berkenalan dengan 5 Pimpinan KPK Periode 2015–2020!Sumber Gambar: tempo.co

Saut adalah calon pimpinan KPK yang berasal dari kalangan Intelejen Nasional. Dia ditanyai mengenai dugaan pencucian uang yang terjadi di perusahaan pribadi miliknya, PT Indonesia Cipta Investama. Selain itu dalam sesi wawancara terungkap bahwa dia memiliki hubungan yang dekat dengan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Politik dan HAM.

Saat ditanya mengenai soal harta dan mobilnya yang senilai 1 miliar lebih dengan nomer polisi cantik B S4 UTS, dia mengatakan bahwa mobil tersebut didapatkannya dengan gratis atau tidak bayar.

Laode Muhammad Syarif

Mari Berkenalan dengan 5 Pimpinan KPK Periode 2015–2020!Sumber Gambar: tempo.co

Pria asal Sulawesi Tenggara ini terpilih sebagai pimpinan KPK bersama empat pimpinan lainnya dari hasil voting Komisi III DPR RI. Laode berharap kedepannya KPK dapat lebih proaktif dalam menjalin komunikasi dengan lembaga lainnya seperti DPR dan Presiden untuk meningkatkan strategi terkait penanganan korupsi. Misinya adalah memperbaiki pola penetapan tersangka yang dilakukan KPK.

Semoga para pimpinan KPK terpilih ini mampu memberantas korupsi di Indonesia. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya