Main HP Saat Hujan, Siswa SD Ini Tewas Tersambar Petir

Pelajaran buat kita semua.

Kamu suka beraktivitas dengan ponsel saat hujan? Jika iya, maka peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi kamu untuk menjauhi telepon genggam saat kondisi cuaca sedang tidak bersahabat. Seorang siswa kelas III sekolah dasar tewas dengan tubuh melepuh karena tersambar petir saat bermain telepon seluler di dalam rumah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Pino Ary mengatakan siswa bernama Satrio Hadi Nugroho yang tinggal di Dusun Awar Awar, Desa Mancon, Kecamatan Wilangan, Nganjuk tewas disambar petir gara-gara main ponsel saat hujan lebat.

Main HP Saat Hujan, Siswa SD Ini Tewas Tersambar Petir

Yang lebih mengejutkan lagi, korban memainkan ponselnya di dalam kamar, bukan di ruang terbuka. Sejumlah saksi mata menyebutkan bahwa peristiwa nahas ini terjadi pada hari Sabtu malam, 26 Maret 2016.

Korban saat itu berada di dalam rumah dan bermain ponsel sendirian. Tak lama kemudian, tiba-tiba korban berteriak sangat kencang. Orang tua korban yang berada di ruangan lain langsung bergegas masuk kamar. Saat mereka masuk, mereka mendapati anaknya sudah terbujur kaku dengan sebagian anggota badannya menghitam dan melepuh. Pada salah satu tangannya tampak korban menggenggam telepon seluler yang sudah dalam keadaan rusak.

Baca Indonesia: 15 Komik Indonesia yang Nggak Kalah Gokil dengan Negara Lain.

Main HP Saat Hujan, Siswa SD Ini Tewas Tersambar Petir

Dugaan sementara saat ini, bocah 9 tahun tersebut tersambar petir yang tertarik dengan sinyal ponsel. Dugaan tersebut dibuktikan dengan hasil pemeriksaan polisi yang menunjukkan adanya kerusakan pada ponsel dan kondisi tubuh korban yang mengalami luka bakar.

Dalam peristiwa ini dipastikan tidak ada tanda-tanda tindak kejahatan, seperti pembunuhan atau penganiayaan. Polisi pun langsung menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Yang paling penting adalah masyarakat diminta lebih berhati-hati menggunakan ponsel, terutama saat kondisi hujan deras disertai dengan kilat.

Korban tewas karena mengisi daya baterai teleponnya.

Tewasnya Satrio Hadi Nugroho, siswa sekolah dasar kelas III akibat tersambar petir diduga karena dia mengisi daya telepon selulernya saat peristiwa terjadi. Seluruh aliran listrik di rumah korban langsung padam bersamaan petir yang menggelegar di tengah hujan deras. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kepolisian Sektor Wilangan Ajun Komisaris Jumari.

Main HP Saat Hujan, Siswa SD Ini Tewas Tersambar Petir

Diduga kuat, ponsel korban tengah teraliri listrik berkekuatan tinggi setelah rumahnya tersambar petir. Tubuh korban ditemukan menghitam dan melepuh di beberapa bagian layaknya terbakar. Karena tak ada sumber api di kamar itu, dugaan terbesar adalah terbakarnya korban terjadi akibat terkena aliran listrik yang meletup dari ponselnya.

Baca Juga: Kisah Fotografer Pemberani yang Abadikan Foto Teror Bom Sarinah.

Topik:

Berita Terkini Lainnya