Mabes Polri Bilang Pesan Berantai Kerusuhan 4 November 2016 Adalah Hoax!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan bahwa pesan berantai yang mengabarkan hasil pertemuan antara Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan Komandan Korps Brigade Mobil adalah bohong.
Dilansir Tempo.co, (1/11), informasi bohong tersebut berisi arahan Wakil Komandan Brimob kepada intelijen dan pengamanan internal. Arahan itu diperoleh berdasarkan hasil rapat antara Kapolri dan Komandan Brimob. Ada beberapa poin yang dijabarkan informasi tersebut. Poin pertama menyatakan akan terjadi kerusuhan di Balai Kota DKI Jakarta, Monas, Istana Negara, Bekasi, Tangerang, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat.
Baca Juga: Akhir Debat Telur atau Ayam Duluan: Begini Jawaban Ilmiahnya!
Poin kedua mengatakan pelaku teror dari Sukoharjo, Solo, Klaten, dan Jawa Tengah sudah menyiapkan aksi bom, penembakan, dan pembunuhan dengan sasaran kantor kedutaan. Ada pula rencana penyerangan ke perumahan elite dan mall apabila terjadi kerusuhan. Poin keempat, Presiden Joko Widodo khawatir akan kondisi keamanan Jakarta.
Poin kelima, aksi teror akan dilakukan karena mereka sudah menulis surat pernyataan jihad. Poin keenam, semalam mereka sudah melakukan doa bersama. Poin ketujuh, mereka menggunakan transportasi darat untuk memasuki Jakarta. Dan poin kedelapan, mereka sudah masuk ke wilayah Jakarta pada Senin malam, 31 Oktober 2016.
Boy meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang. Pengunjuk rasa dipersilakan berunjuk rasa tapi dengan penuh penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia.
Editor’s picks
Hoax, benar-benar Hoax.
Boy secara tegas mengatakan bahwa berita itu hoax. Jadi masyarakat dihimbau jangan percaya dengan berita yang mengadu domba semacam ini. Boy mengatakan pembuat tulisan itu seolah-olah tahu isi pertemuan antara Kepala Polri dan Komandan Korps Brimob, padahal tidak.
Pembuat informasi palsu itu sengaja ingin membuat pertentangan atau mengadu domba. Namun dia mengatakan polisi tetap akan mengantisipasi ancaman ini. Dia mengatakan polisi mengantisipasi semua tempat, termasuk di wilayah perbatasan Jakarta.
Kerusuhan karena isu penistaan agama.
Diisukan, Mabes Polri melalui surat telegram dengan nomor STR/779/X/2016 menginstruksikan kepada satuan Korps Brimob Polri dan 16 Kepolisian Daerah (Polda) menyiagakan pasukannya untuk menghadapi rencana aksi unjuk rasa pada 4 November 2016. Padahal, Boy sendiri belum melihat wujud surat tersebut.
Baca Juga: Daftar 9 Film Hollywood Paling Ditunggu di Bulan November 2016.