Saat Sekolah Jadi Ajang Unjuk Kekerasan

Keras dan tegas adalah hal yang berbeda

Sekolah seharusnya menjadi tempat untuk mendidik dan membangun karakter siswa. Namun, apa jadinya jika lembaga tersebut justru dijadikan ajang unjuk kekerasan. Itulah yang kerap terjadi di tanah air. Tak sedikit guru yang masih menggunakan cara kekerasan untuk mendisiplinkan siswanya. Parahnya, kekerasan juga tak hanya berasal dari tenaga didik. Siswa yang seharusnya menghormati guru justru tak jarang menjadi pelaku kekerasan terhadap sosok yang menjadi orangtua kedua tersebut. 

IDN Times mencatat setidaknya ada tiga penganiayaan yang terjadi di lingkungan sekolah selama kurang dari dua bulan terakhir. Berikut rangkumannya. 

1. Guru diduga benturkan kepala siswa hingga pingsan.

Saat Sekolah Jadi Ajang Unjuk Kekerasankompas.com

Soleman, Kepala Sekolah SMP Salu Mandalle, Mamasa, Sulawesi Barat harus berurusan dengan kepolisian setempat gara-gara diduga melakukan penganiayaan terhadap salah satu anak didiknya yang bernama Gusti pada 26 Juli 2017 lalu. Dia membenturkan kepala siswa tersebut hingga pingsan. Menurut informasi yang dihimpun oleh Kompas.com, (1/8), Soleman membantah melakukan penganiayan terhadap siswanya. Soleman mengaku hanya mengangkat kerah baju korban tanpa membenturkannya.

Baca Juga: Polisi Korban Cakaran Dora Natalia Dapat Penghargaan dari Kapolda Metro Jaya. 

Penyebab kejadian ini diduga karena pelaku emosi melihat korban berbuat gaduh saat gurunya sedang tidak hadir di sekolah. Akan tetapi, pihak sekolah menyangkal bahwa korban pingsan karena dianiaya. Korban diduga pingsan karena penyakit bawaan. Kasus ini awalnya hendak diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak keluarga korban. Sayangnya mereka berubah pikiran dan melapor ke polisi karena menganggap kepala sekolah sebagai terduga pelaku tidak menunjukkan sikap ksatria.

Sebelumnya seorang satpam menendang murid di Gresik hingga patah tulang.

Saat Sekolah Jadi Ajang Unjuk Kekerasankemdikbud.go.id

Kasus kekerasan di sekolah sebelumnya juga pernah terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Balongpanggang Gresik Jawa Timur, pada 22 Juli 2017 lalu. Seorang satpam diduga menendang murid SMP bernama Dedik saat dia menuntun sepeda hendak pulang. 

Akibat tendangan itu, tangan kiri korban patah. Bocah ini pun langsung meminta untuk pindah sekolah. Pihak sekolah telah datang dan meminta maaf kepada korban dan berjanji akan menanggung semua biaya pengobatan Dedik.

Siswa tonjok guru hingga benjol.

Saat Sekolah Jadi Ajang Unjuk KekerasanDok. Polda Kalimantan Barat via Kumparan

Kekerasan di lingkungan sekolah tak hanya dilakukan oleh guru. Di Kubu Raya, Kalimantan Barat, seorang siswa memukul kepala guru perempuannya hingga benjol. Penyebab tindakan yang terjadi pada 17 Juni 2017 itu diduga karena sang siswa tak naik kelas. Pelaku yang berinisal EY mengaku tak puas dengan hasil rapornya. Dia menuding mata pelajaran yang diajar korbanlah yang membuatnya mendapat nilai merah.

Baca Juga: Rekaman Petugas Polisi Aniaya Penjaga Warnet dan Siswa SMA, Siapa yang Salah?

Topik:

Berita Terkini Lainnya