Kasus Pembunuhan Sadis Eno Parihah yang Bikin Kita Bertanya: Pantaskah Pelaku Disebut Manusia?

Biadab!

Kasus ini bisa dibilang benar-benar sadis, biadab dan terkutuk. Bahkan mungkin semua ungkapan tersebut rasanya masih kurang untuk menggambarkan betapa kejamnya pelaku pembunuhan gadis cantik Eno Parihah di Tangerang.

Dilansir Tempo.co, Eno, 19 tahun, ditemukan tewas mengenaskan di dalam mes perusahaan di Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat, 13 Mei 2016. Di sekujur tubuh korban terdapat banyak luka dan ditemukan gagang cangkul di kemaluannya.

Kasus Pembunuhan Sadis Eno Parihah yang Bikin Kita Bertanya: Pantaskah Pelaku Disebut Manusia? suara.com

Seorang saksi bernama Eroh adalah yang menemukan pertama mayat korban. Eroh merupakan satu rekan kerja korban yang juga tinggal di mes yang sama. Sepulang kerja Eroh yang sekamar dengan korban melihat pintu mes tergembok.

Selanjutnya dia minta tolong ke teman kerjanya Yaya Jaidi untuk meminta kunci gembok ke perusahaan. Sayangnya, pihak perusahaan t‎idak memiliki kunci duplikat seperti yang diminta oleh Yaya. Tanpa banyak pikir, saksi pun langsung menjebol pintu mes. Di situlah korban sudah tewas dengan pemandangan yang mengenaskan.

Baca Juga: Tidur Saat Mengheningkan Cipta, Setya Novanto Dihujat Banyak Orang.

Diduga Eno sering mendapatkan ancaman.

Kasus Pembunuhan Sadis Eno Parihah yang Bikin Kita Bertanya: Pantaskah Pelaku Disebut Manusia? suara.com

Eno Parihah diduga sering mendapat teror. Korban diancam oleh seorang tak dikenal. Mahfudoh (50), ibunda Eno mengatakan bahwa ancaman tersebut disampaikan kepadanya pada hari Jumat (5/5) lalu. Kala itu korban sedang pulang libur panjang ke kediamannya di Serang, Banten. Sang pengancam diduga adalah teman satu pabrik dengan korban.

Sayangnya, Mahfudoh mengaku anaknya tidak pernah cerita kepadanya soal identitas si pengancam. Selain itu, Dita (24) kakak kandung korban juga mengatakan bahwa korban pernah bercerita bahwa dirinya bertengkar dengan seseorang. Dia bercerita pernah berantem dengan orang Makassar, tetapi tidak cerita siapa orangnya.

Beginilah wajah pelaku pembunuh Eno.

Kasus Pembunuhan Sadis Eno Parihah yang Bikin Kita Bertanya: Pantaskah Pelaku Disebut Manusia? unik6.blogspot.com

Setelah melakukan penyelidikan mendalam, polisi akhirnya menetapkan Rahmat Alim alias RA 15 tahun sebagai otak pelaku pembunuhan Eno. Pelaku mengakui tega melakukan pembunuhan dengan cara sadis dengan memasukan gagang cangkul ke kemaluan korban karena kesal korban menolak diajak hubungan suami istri.

Pelaku mengaku telah berpacaran dengan korban selama sebulan terakhir. Pelaku dan korban kemudian janjian bertemu di mes dimana korban tinggal. Pelaku mendatangi tempat tinggal korban pada malam kejadian, Kamis (12/5) sekitar pukul 23.30 WIB. Tersangka dan korban bertemu di mes PT Polita Global Mandiri.

Tersangka mengaku langsung bercumbu dengan korban pada saat itu. Akan tetapi, saat Rahmat mengajak korban berhubungan intim, ajakan tersebut ditolak oleh korban. Rahmat pun kesal, dan kemudian keluar dari kamar korban. Saat keluar kamar, Rahmat berdalih bertemu dengan dua orang pria, yang bernama Dayat dan Bogel.

Rahmat langsung diinterogasi oleh keduanya kenapa berada di kamar Eno. Kemudian Rahmat berkelit bahwa dia bukan pacar Eno. Tiba-tiba Rahmat langsung diajak kedua orang tersebut ke dalam kamar korban untuk memastikan pengakuannya. Diluar dugaan begitu masuk, pria yang berinisial Bogel langsung mendekap wajah korban dengan menggunakan bantal dan menyuruh Rahmat mencari pisau di dapur.

Kasus Pembunuhan Sadis Eno Parihah yang Bikin Kita Bertanya: Pantaskah Pelaku Disebut Manusia? unik6.blogspot.com

Karena di dapur tidak ada pisau, selanjutnya Rahmat keluar kamar dengan maksud mencari benda lain selain pisau. Dia melihat cangkul yang berada tidak jauh dari kamar korban. Kemudian Rahmat mengambil cangkul tersebut dan kembali lagi ke kamar korban. Saat itulah, dia melihat Bogel masih mendekap wajah korban dengan menggunakan bantal. Sedangkan Dayat memegangi kaki korban.

Selanjutnya Bogel menyuruh Rahmat untuk memukulkan cangkul tersebut kepada korban dan dirinya pun menuruti perintah tersebut. Cangkul tersebut awalnya mengenai bagian wajah korban. Rahmat sempat keluar kamar karena jijik melihat kondisi korban berlumuran darah. Dia tapi kembali masuk untuk memastikan korban sudah meninggal atau belum.

Kasus Pembunuhan Sadis Eno Parihah yang Bikin Kita Bertanya: Pantaskah Pelaku Disebut Manusia? tribunnews.com

Melihat korban masih bernapas, Rahmat yang masih kesal karena korban menolak diajak berhubungan badan langsung menggigit payudara korban sebelah kiri hingga membekas. Rahmat pun menyuruh salah seorang untuk memegangi kaki korban sebelah kanan dan membukanya. Setelah posisi korban mengangkang, dia langsung menancapkan gagang cangkul tersebut ke kemaluan korban hingga korban meninggal dunia. Kemudian, Rahmat mengambil ponsel milik korban. Kronologi diatas adalah versi pengakuan pelaku.

Baca Juga: Bahagia Itu Sederhana, Kini Berburu “Telolet” Makin Marak di Jalanan.

Topik:

Berita Terkini Lainnya