Ini Alasan Putri Soekarno Sebut Jokowi Sebagai Aktor Politik Demo 4/11

Rachmawati Soekarnoputri mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan maneuver politik mengenai adanya aktor politik dalam demo 4 November lalu. Politikus Partai Gerindra dan putri dari Soekarno itu malah menuding Jokowi sebagai aktor politik dari demonstrasi tersebut.

Dikutip Tempo.co, Rachmawati mengaku mendapat informasi mengenai manuver politik Joko Widodo itu dari laporan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab yang diklaim sebagai imam besar.

Sedangkan adanya aktor politik di balik demonstrasi 4 November disampaikan Joko Widodo dalam jumpa pers seusai unjuk rasa yang rusuh ketika dibubarkan. Menurut Jokowi, ada aktor- aktor politik yang menunggangi demo demi mencapai kepentingan tertentu.

Saling tuding menuding.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto kemudian menanggapi bahwa aktor politik yang dimaksud Presiden adalah mereka yang turut hadir dalam demo. Pada demo kala itu, politikus yang terpantau hadir adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Belum diketahui apakah benar mereka yang dimaksud Presiden Joko Widodo dan apakah akan diperkarakan ke kepolisian.

Baca Juga: Daftar Kandidat Pengisi Kabinet Donald Trump yang Akan Memerintah AS.

Dasar tudingan tersebut, Rachmawati mencontohkan pada beberapa hari setelah demo, Presiden Joko Widodo secara maraton mengunjungi organisasi-organisasi Islam serta pasukan-pasukan TNI. Menurut Rachmawati, kunjungan-kunjungan itu mencurigakan sebab berlangsung dadakan dan rutin. Padahal sebelumnya tidak dilakukan.

Contoh lain yang disodorkan Rachmawati adalah aktor politik dalam konteks demo 4 November adalah kecurigaan-kecurigaan pemerintah perihal akan adanya kelompok radikal pada demo tersebut. Menurut Rachmawati, hal itu tidak benar dan tudingan tak berdasar.

Menurutnya, Jokowi sudah terbelenggu kapitalis.

Rachmawati, dilansir Liputan6.com, mengatakan bahwa kesejahteraan jauh dari yang diharapkan rakyat Indonesia. Selain itu masyarakat Indonesia juga menurutnya kian terpinggirkan. Jokowi pun juga sudah terbelenggu dengan kapitalis.

Sementara Rachmawati juga mengaku menaruh curiga pada buruh Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Katanya, bisa jadi buruh-buruh itu adalah intelijen Tiongkok yang sengaja dikirim ke Indonesia untuk memantau situasi di dalam negeri.

Hal inilah yang menurutnya semakin membuktikan bahwa Presiden Jokowi sudah terperangkap ke dalam kepentingan imperialisme timur, yang tidak lain adalah Tiongkok.

Baca Juga: Lebih dari 100 Aktivis Papua Barat Ditangkap, Ada Apa?