Kasus Videotron Porno di Jakarta Ternyata Ulah Hacker, Seperti Ini Cara Mereka Bekerja!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Videotron yang sempat menayangkan adegan tak senonoh di perempatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dikatakan telah dibobol oleh hacker. Manajer dari PT Transito, Adiman Jati Adrian Wiedarta sempat mendeteksi bahwa sistem mereka ternyata diambil alih oleh sang pengirim virus. Ada yang melakukan sabotase dan kemudian meng-hack videotron tersebut.
Dilansir Kompas.com, (3/10), Adrian menuturkan bahwa penyusupan tersebut dilakukan dengan cara mengirimkan virus ke aplikasi yang ada di videotron. Virus itu selanjutnya menyambungkan ke situs yang menampilkan video tak senonoh tersebut di papan billboard.
Pihaknya juga kesulitan dalam mengambil alih sistem yang sudah tercemar tersebut karena pelakunya menggunakan password untuk menguasai semua sistem tersebut. PT Transito diketahui mempunyai empat buah videotron yang terletak di beberapa wilayah Jakarta dan Adrian memastikan kalau hanya yang ada di Kebayoran Baru saja yang disabotase.
Baca Juga: Syarat Menjadi Anggota KPK: Tidak Boleh Punya Hubungan Darah dengan Koruptor, Adilkah?
Kasus videotron yang sempat menghebohkan warga sekitar.
Penayangan video porno di sebuah billboard elektronik (videotron) milik PT Transito Adiman Jati di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat 30 September 2016 lalu membuat heboh warga internet Indonesia.
Editor’s picks
Penayangan video porno ini terjadi bukan karena kelalaian atau kesengajaan dari pihak perusahaan. Penayangan tersebut terjadi akibat sabotase alias peretasan oleh hacker. Tayangan video porno tersebut terjadi kurang lebih selama 5 menit.
Motif dari sang pelaku.
Technical Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan bahwa pembobolan sistem komputer milik Transito kemungkinan tidak dilandasi motif ekonomi. Sejauh ini tidak ada berita pelaku menuntut sesuatu. Pelaku hanya meretas kemudian menampilkan video porno.
Yudhi menambahkan bahwa tindakan peretasan semacam yang menimpa videotron Transito bisa terjadi akibat lemahnya sistem keamanan pada komputer yang digunakan.
Oleh karena itu, pihaknya mengedepankan perlunya dukungan antivirus dan anti-malware yang ringan untuk melindungi komputer bersangkutan. Selain itu, proteksi juga sangat penting. Pasalnya, penyusupan bisa terjadi karena ada celah. Transito mengatakan telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus penayangan video dewasa tersebut.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bakal membongkar semua videotron berbentuk billboard di Jakarta. Dia menegaskan tidak akan memperpanjang izin pemasangan videotron semacam itu.
Baca Juga: Pakai Tusuk Gigi dan Sendok, Dokter Ini Sukses Selamatkan Nyawa Penumpang!