5 Alasan Masuk Akal Kenapa Kawasan Kalijodo Memang Harus Ditertibkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan meneruskan langkahnya untuk menertibkan kawasan lokalisasi Kalijodo. Dia akan menjadikan tempat ini sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Warga Kalijodo juga menjawab penggusuran Ahok dengan perlawanan.
Warga Kalijodo menyebut Ahok sebagai “Raja Gusur”. Dalam perlawanan ini, mereka Kalijodo tidak sendiri. Bos besar di Kalijodo telah menunjuk pengacara terkenal Razman Arif Nasution untuk menjadi penengah dalam kasus ini.
Arif mewakili warga Kalijodo mengecam tindakan sosialisasi dan penertiban oleh Ahok melalui Lurah, Camat dan Wali Kota Jakarta Utara. Menurutnya, sosialisasi tersebut dinilai tidak manusiawi. Dalam sosialisasi tersebut juga ada ratusan polisi dengan senjata laras panjang, serta beberapa anggota TNI.
Permasalahan Kalijodo ini memang menarik perhatian banyak pihak. Bahkan Ahmad Dhani, musisi yang baru saja mencalonkan dirinya sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 juga ikut menyuarakan pendapatnya.
Mantan personel Dewa 19 ini memilih Kalijodo sebagai lokasi blusukan pertamanya setelah mendeklarasikan diri sebagai cagub. Selama satu jam di Kalijodo, Dhani melakukan berbagai aktivitas, mulai dari makan, ngopi, menggendong bayi hingga diskusi dengan warga sekitar.
Ahok tidak takut dengan perlawanan dan ancaman dari warga Kalijodo. Dia bahkan mempersilahkan apabila warga Kalijodo hendak mengajukan gugatan atas penertiban yang rencananya dilakukan pada bulan Februari ini. Lalu sebenarnya apa yang menjadi alasan kawasan Kalijodo harus ditertibkan? Berikut alasan kawasan Kalijodo patut dijadikan RTH lagi.
1. Kawasan Kalijodo adalah kawasan penuh banguan liar.
Kawan Kalijodo merupakan tempat yang dibangun di atas RTH. Bangunan liar dalam bentuk apapun, tentu dilarang ada di atas RTH. Pendirian bangunan di atas RTH bisa melanggar Undang-Undang Pokok Agraria.
2. Perjudian dan prostitusi bertumbuh dengan pesat di tempat ini.
Editor’s picks
Parahnya lagi bangunan di Kalijodo ini banyak yang dikomersialkan untuk bisnis ilegal. Kini Kalijodo disalahgunakan untuk membangun kafe atau night club yang rawan prostitusi serta perjudian. Hal ini kian meresahkan dan memicu timbulnya penyakit masyarakat.
Baca Juga: Usai Ahok Menggusur Kalijodo, Giliran Kawasan Berlan yang Akan Ditertibkan
3. Sering terjadi pertikaian yang tak jarang menimbulkan korban jiwa.
Lokasi ini kerap kali menjadi ajang pertikaian antar banyak kubu. Misalnya yang terjadi pada tahun 2001, waktu ada bentrok antar etnis di Kalijodo. Daeng Azis, penguasa Kalijodo juga disebut-sebut sebagai orang yang menodongkan pistol ke arah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti. Pada saat itu, Krisna bertugas sebagai Kapolsek Penjaringan dan menyandang pangkat Ajun Komisaris Besar.
4. Kawasan RTH ini dimanfaatkan untuk meraup pundi-pundi uang dari bisnis prostitusi.
Kawasan ini juga kerap dijadikan sebagai tempat bagi para PSK melakukan aksinya. Di sini pundi-pundi rupiah pun terus mengalir ke kafe-kafe yang menjual minuman dan menawarkan teman kencan.
5. Berfoya-foya di Kalijodo bikin pengemudi Fortuner lindas empat orang hingga tewas.
Salah satu penyebab munculnya wacana penertiban Kalijodo juga berawal dari kecelakaan Toyota Fortuner B 201 RFD yang dikendarai Riki Agung Prasetio. Pria berusia 24 tahun ini adalah biang penyebab kecelakaan yang menewaskan empat orang. Kecelakaan ini terjadi akibat Riki yang mabuk usai meminum banyak minuman beralkohol di salah satu kafe di Kalijodo.
Baca Juga: 11 Kabar Terkini Nasib Lokalisasi Kalijodo yang Akan Diratakan oleh Ahok