Tunanetra Bisa Main Gamelan dengan Alat Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kaum tunanetra yang ingin mempelajari gamelan, kini tak perlu khawatir. Mereka bisa memainkannya melalui alat bernama E-Gamatuna. Perangkat berbasis digital ini diciptakan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC).
E-Gamatuna ini diciptakan oleh Fadil Fajeri, Dinar Sakti Candra Ningrum, Muhammad Ali Irham, Sapnah Rahmawati, dan Musfira Muslihat. Mereka meyakini bahwa inovasi tersebut akan membantu tunanetra supaya bisa bermain gamelan dengan lebih mudah.
Berawal dari keprihatinan.
Ketua proyek E-Gamatuna, Fadli, mengaku bahwa karya ini berawal dari keprihatinan mereka melihat banyaknya penyandang tunanetra yang kesulitan main musik. Dari sinilah muncul ide untuk membuat prototype gamelan digital yang murah dan mudah digunakan.
Tidak hanya gamelan, instrumen lain seperti demung dan peking juga rencananya akan dikembangkan menjadi sebuah piranti yang modern dan memiliki keunikan tersendiri.
Apa saja teknologi yang disematkan dalam gamelan digital ini?
Gamelan digital ini memiliki sensor finger touch yang terbuat dari aluminium foil. Sensor inilah yang nantinya bisa dipakai oleh tunanetra untuk melantunkan melodi dari gamelan tersebut.
Sensor finger touch ini akan mengirimkan data ke mikro komputer menghasilkan nada sesuai dengan yang diinginkan. Sensor tersebut nantinya akan disematkan di empat jari kiri dan tiga jari kanan penggunanya. Untuk jenis notasi yang digunakan adalah notasi kepatihan atau notasi angka Jawa yang yang terdiri atas ji, ro, lu, pat, mo, nem, pi.
Baca Juga: Hermin Istiariningsih: Perempuan Maestro Wayang Beber Satu-satunya di Indonesia.
Berikut video gamelan digital yang diciptakan oleh mahasiswa-mahasiswa yang kreatif ini:
Baca Juga: Guru Gamelan Asal Inggris Ini Buktikan Bahwa Budaya Kita Bisa Go International.