Dokter Rica Telah Ditemukan di Kalimantan, Diduga Dicuci Otak oleh Gafatar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berita gembira meliputi keluarga dokter muda bernama Rica Tri Handayani. Wanita asli Lampung yang hilang di Yogyakarta ini kini sudah ditemukan oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Polisi berhasil menemukan Rica di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pada saat itu dia sedang bersama dengan putranya, Zafran Alif Wicaksono.
Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti membenarkan bahwa pihak kepolisian telah berhasil menemukan wanita yang telah lama diberitakan hilang ini. Pada saat ditemukan, kondisi fisik Rica dalam keadaan sehat. Sayangnya kondisi kejiwaanya masih belum stabil.
Orang yang membawa Rica dan anaknya adalah Eko Purnomo dan seorang dokter bernama Venny. Mereka berdua juga dijemput polisi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Polisi berhasil menemukan mereka di Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan pada pukul 06.30 WIB.
Rica diduga ikut organisasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara).
Editor’s picks
Rica diduga bergabung dengan organisasi Gafatar atau Gerakan Fajar Nusantara sejak sebelum dia menikah. Dia adalah anggota aktif dari organisasi tersebut. Lalu apa sebenarnya organisasi Gafatar?
MUI (Majelis Ulama Indonesia) Provinisi Nusa Tenggara Barat menghimbau kepada masyarakat supaya berhati-hati dengan organisasi ini. Pasalnya, Gafatar tidak murni sebagai organisasi Islam, melainkan sebuah aliran sesat. Awal Januari 2015 lalu, kelompok ini juga pernah mendatangi MUI NTB untuk diakui sebagai organisasi yang sah. Akan tetapi, setelah diteliti lebih lanjut, Gafatar ternyata merupakan aliran sesat dan bukan organisasi Islam.
Bahkan, organisasi ini sempat terdeteksi beraktivitas di wilayah Sesela, Gunung Sari, Lombok Barat. Akan tetapi, keberadaanya kini sudah mulai menghilang karena banyaknya penolakan dari masyarakat. Sejumlah orang hilang juga dikaitkan dengan dengan aliran keagamaan ini.
Gafatar sendiri pernah mengajukan pembelaanya bahwa mereka bukan aliran sesat. Salah seorang Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gafatar di Jawa Tengah, mengatakan bahwa tudingan Gafatar adalan aliran sesat itu fitnah. Dia berdalih bahwa aliran keagamaan ini bergerak di bidang sosial, budaya dan ilmiah. Organisasi ini bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia.