Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi Presiden

Perjalanan hebat Soeharto juga diwarnai dengan sejarah kelam

Siapa sih yang tak kenal dengan Soeharto? Tokoh yang bernama lengkap Jenderal Besar TNI Haji Muhammad Soeharto merupakan Presiden Indonesia yang menjabat sejak tahun 1967 sampai dengan 1998.

Dia adalah pemimpin yang sangat terkenal, terutama di dunia barat. Soeharto juga kerap kali dipanggil dengan sebutan The Smiling General atau yang artinya adalah Jenderal yang Tersenyum. Hal ini tak lain karena raut mukanya yang selalu tersenyum dalam setiap acara resmi yang dilakukannya.

Terlepas dari kontroversi dan kesalahan yang pernah dia buat, tentu dia juga sosok yang menginspirasi banyak orang dan memberikan banyak perubahan untuk negara kita. Nah, untuk mengenang, berikut kisah perjalanan karir Soeharto dari awal sampai akhirnya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang kedua menggantikan Ir. Soekarno.

1. Dia menjadi lulusan terbaik di sekolah militer.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: bpblogspot.com

Pada tanggal 1 Juni 1940, Soeharto menempuh pendidikan di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah. Selama enam bulan dia menjalani latihan dasar. Soeharto berhasil tamat sekolah militer sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat Kopral. Dia juga terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong serta resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.

2. Awal karirnya di Markas Besar Angkatan Darat.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: googleusercontent.com

Soeharto kemudian bergabung dengan pasukan kolonial Belanda, KNIL. Saat Perang Dunia II berkecamuk pada 1942, Soeharto dikirim ke Bandung sebagai tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat. Dia berada di sana selama seminggu.

Setelah memiliki pangkat sebagai sersan tentara KNIL, Soeharto kemudian menjadi komandan peleton, pernah juga sebagai komandan kompi di dalam satuan militer yang disponsori Jepang yang dikenal sebagai tentara PETA, komandan resimen dengan pangkat mayor, dan komandan batalyon berpangkat letnan kolonel.

3. Dia pernah ikut serta dalam penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: historia.com

Setelah Indonesia merdeka, Soeharto tetap menjadi Komandan Brigade Garuda Mataram dengan pangkat letnan kolonel. Dia memimpin Brigade Garuda Mataram dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi. Soeharto juga ditunjuk sebagai Komadan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) Sektor Kota Makassar yang bertugas mengamankan kota dari gangguan eks KNIL/KL.

Baca Juga: 5 Kontroversi Penunjukan Pejabat oleh Presiden Jokowi Sepanjang 2015

4. Dia juga pernah terlibat dalam Serangan Umum Kota Yogyakarta.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: kaskus.id

Tanggal 1 Maret 1949, Soeharto ikut serta dalam serangan umum yang berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam. Inisiatif ini muncul karena saran dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX kepada Panglima Besar Soedirman bahwa Brigade X pimpinan Letkol Soeharto segera melakukan serangan umum di Yogyakarta. Soeharto menduduki kota itu selama enam jam untuk membuktikan bahwa Republik Indonesia itu masih ada.

5. Pengangkatan Soeharto sebagai Komandan Resimen Infenteri.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: klimg.com

Di usianya 32 tahun, Soeharto dipindahkan ke Markas Divisi dan diangkat menjadi Komandan Resimen Infenteri 15 dengan pangkat letnan kolonel pada 1 Maret 1953. Lalu pada 3 Juni 1956, Soeharto diangkat menjadi Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang. Soeharto diangkat sebagai pejabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Pada 1 Januari 1957, pangkatnya naik menjadi kolonel.

6. Soeharto juga pernah gagal dan diasingkan dari angkatan bersenjata.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: klimg.com

Ternyata perjalanan karir Soeharto tak selamanya berjalan mulus. Lembaran hitam juga sempat mewarnai karir kemiliteran Soeharto. Dia dipecat oleh Jenderal A.H. Nasution sebagai Pangdam Diponegoro. Peristiwa pemecatan pada 17 Oktober 1959 tersebut akibat ulahnya yang diketahui menggunakan institusi militernya untuk meminta uang dari perusahaan-perusahan di Jawa Tengah.

Kasus tersebut hampir dibawa ke pengadilan militer. Namun, dia kemudian dibebaskan dari dakwaan dan dipindahkan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung, Jawa Barat. Di usianya yang mencapai 38 tahun, Soeharto mengikuti kursus C SSKAD (Sekolah Staf dan Komando AD) di Bandung dan pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal pada 1 Januari 1960. Soeharto diangkat sebagai Deputi I Kepala Staf Angkatan Darat di usia 39 tahun.

7. Karir Soeharto di usia 40 tahun.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: klimg.com

Di usia 40 tahun, Soeharto merangkap jabatan sebagai Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD). Dia juga diangkat sebagai Panglima Kohanudad (Komando Pertahanan AD). Pada tahun 1961 tersebut, Soeharto juga endapatkan tugas sebagai Atase Militer Republik Indonesia di Beograd, Paris dan Bonn.

Setahun kemudian, pangkatnya naik menjadi mayor jenderal. Dia menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dan merangkap sebagai Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar. Saat kembali dari Indonesia Timur, dia kembali ditarik ke markas besar ABRI oleh Jenderal A.H. Nasution. Di pertengahan tahun 1962, Soeharto diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) hingga 1965. Life really do begins at 40...

8. Berjasa dalam pembebasan Irian Barat. Lalu punya peran besar dalam "pembersihan" terhadap orang-orang yang dituduh sebagai PKI.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: klimg.com

Kesuksesan Brigadir Jenderal Soeharto terus berkibar dengan diangkatnya dia sebagai Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Mayor Jenderal Soeharto dilantik sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat dan segera membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sampai ke akar-akarnya.

Tepat pada tanggal 3 Oktober 1965, Mayjen Soeharto diangkat sebagai Panglima Kopkamtib. Jabatan ini memberikan wewenang besar kepadanya untuk melakukan "pembersihan" terhadap orang-orang yang dituduh sebagai pelaku G-30-S/PKI. Sebuah catatan kelam yang hingga sekarang masih diperdebatkan kebenarannya.

9. Soeharto resmi menjadi Presiden pada tanggal 27 Maret 1968.

Di Balik Kharisma Soeharto, Inilah Jalan Panjang yang Dia Tempuh Sebelum Jadi PresidenSumber Gambar: sopenasoekarno.com

Soeharto kemudian resmi menjadi presiden pada tanggal 27 Maret 1968 setelah ditunjuk oleh MPRS. Dia menggenggam jabatan tersebut selama lebih dari 30 tahun. Bahkan di usia yang sudah mencapai 75 tahun, dia sebenarnya masih bersedia untuk dicalonkan kembali sebagai Presiden untuk periode 1998-2003.

Dia juga menerima penganugerahan Bintang Lima atau Pangkat Jenderal Besar saat berusia 76 tahun pada tanggal 29 September 1997.

Baca Juga: Perbandingan Pengalaman Guru di Luar Negeri dan di Indonesia

Topik:

Berita Terkini Lainnya