Berawal dari Status Karyawan, Netizen Serukan #BoikotIndosat

CEO Indosat ikut angkat bicara

Ajakan boikot terhadap salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, tiba-tiba meramaikan dunia maya. Kali ini, ajakan boikot tersebut menyerang Indosat. Melalui tagar #boikotindosat, sejumlah netizen ramai-ramai berkicau melakukan pemboikotan.

Tempo.co, (6/6), memberitakan bahwa semua bermula dari status Facebook seorang karyawan Indosat bernama Riko Ferajab. Ia menuliskan pendapatnya tentang kasus hukum yang sedang menjerat pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab. Isi status yang diunggah pada tanggal 30 Mei 2017 tersebut adalah sebagai berikut:

“Semoga Allah SWT berkenan utk mengamanahkan kekuasaan kepada Habib agar bisa menegakkan keadilan di negeri ini dg seadil2nya. Dan segera menyeret orang2 zalim yang saat ini berkuasa, serta siapapun yg punya andil dlm kriminalisasi ulama dan fitnah2 thd hingga ke pengadilan dan tiang gantungan. #PSHRSfor2019 #KamiBersamaHRS.”

CEO Indosat janji menindak sang karyawan.

Berawal dari Status Karyawan, Netizen Serukan #BoikotIndosatklimg.com

Siapa yang menyangka bahwa postingan Riko tersebut langsung discreenshot oleh akun @Ulinyusron. Kemudian postingan tersebut dikirimkan ke CEO Indosat, Alexander Rusli via akun twitternya. Tak lama kemudian, @alexanderrusli pun menanggapi postingan tersebut dengan menyatakan bahwa perusahaan tidak mentoleransi pegawai yang anti kebhinekaan. Dia pun menjamin perusahaan akan segera mengambil tindakan terhadap masalah tersebut.

Baca Juga: CEO Indosat Mengajak XL, Tri, Smartfren Lawan Monopoli Pasar Telkomsel. 

Tak lama kemudian netizen pun ramai-ramai mengomentari ajakan boikot Indosat.

Usai perang komentar di sosial media, beredar kabar bahwa Riko dipecat oleh Indosat. Netizen pun ramai-ramai berkomentar di tagar #boikotindosat. Suasana pun menjadi semakin ramai. Berikut adalah sejumlah cuitan dari netizen di tagar tersebut:

Berawal dari Status Karyawan, Netizen Serukan #BoikotIndosattwitter.com/DadangSajati
Berawal dari Status Karyawan, Netizen Serukan #BoikotIndosattwitter.com/Abi_Usamah
Berawal dari Status Karyawan, Netizen Serukan #BoikotIndosattwitter.com/ZAEffendy
Berawal dari Status Karyawan, Netizen Serukan #BoikotIndosattwitter.com/TerorisSocmed

Indosat angkat bicara atas boikot tersebut.

Berawal dari Status Karyawan, Netizen Serukan #BoikotIndosattwitter.com/alexanderrusli

Indosat pun telah merilis tanggapan resminya di situs resmi Indosat Ooredoo. Pihaknya menegaskan bahwa penyampaian pendapat dan aspirasi politik pegawai Indosat Ooredoo di media sosial merupakan hak dan tanggungjawab individu. Oleh karena itu, para pegawai diminta bertindak lebih bijak dalam menggunakan sosial media. Berikut adalah isi lengkap tanggapan tersebut:

"Indosat Ooredoo adalah perusahaan yang selalu mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Secara internal perusahaan juga konsisten menerapkan good corporate governance di dalam kegiatan bisnisnya.

Indosat Ooredoo berdiri di Indonesia untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan pembangunannya melalui medium teknologi dan komunikasi sesuai dengan UUD 45, Pancasila dan hukum serta perundangan yang berlaku.

Perusahaan menghargai hak setiap pegawai dalam berpendapat, maupun menyalurkan aspirasi politik. Setiap pendapat pribadi dan aspirasi politik pegawai, merupakan tanggung jawab dan hak pribadi masing-masing, termasuk pengungkapan dan penyebarannya di sosial media namun patut diketahui bahwa hal tersebut harus sesuai dengan etika, peraturan dan perundangan yang berlaku serta mendukung persatuan masyarakat dan berbangsa

Penyampaian pendapat dan aspirasi politik oleh pegawai Indosat Ooredoo di sosial media, merupakan hak dan tanggungjawab individu bersangkutan, serta TIDAK ada kaitannya dengan sikap perusahaan. Indosat Ooredoo memiliki mekanisme internal yang secara tegas menghimbau seluruh pegawai agar senantiasa bijak dalam menggunakan sosial media.

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan pedoman internal perusahaan secara tegas melarang pegawai untuk menyebarkan konten atau informasi yang bersifat provokatif atau menghasut. Pegawai Indosat Ooredoo juga tidak diperbolehkan mengatasnamakan perusahaan dan memakai atribut perusahaan dalam bentuk apapun saat mengemukakan opini pribadi di sosial media, maupun pada saat melakukan kegiatan politik.

Perusahaan juga secara aktif dan berkala mengingatkan pegawainya terhadap peraturan-peraturan dan himbauan perusahaan terkait hal ini."

Baca Juga: Indosat Ooredoo vs Telkomsel: Setelah Buang SIM-Card, Kini Ada Spanduk Kontroversi. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya