Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya

Mereka adalah Muslim sejati sekaligus pesepakbola profesional karena paham bahwa doa adalah obat yang melancarkan segala aktivitas, masalah dan tantangan.

"Mereka adalah Muslim sejati sekaligus pesepakbola profesional karena paham bahwa doa adalah obat yang melancarkan segala aktivitas, masalah dan tantangan.”


Kamu yang sering lihat bola pernah nggak berpikir bagaimana sih persiapan para pemain sebelum melakoni pertandingan. Kayak misalnya nih ketika kalian mau ujian. Kalian pasti mempersiapkan diri dengan belajar dan banyak berdoa, kan? Ternyata pemain sepakbola juga sama seperti kalian kok. 

Banyak tantangan sebenarnya yang dihadapi oleh para pemain bola Muslim di kancah sepakbola Eropa. Dalam beberapa momentum, misalnya yang paling mencolok adalah saat Ramadhan, mereka dituntut untuk tetap menjadi Muslim sejati sekaligus profesional di lapangan. Bayangkan, kawan-kawan ketika mereka harus berpuasa sambil bertanding bola.


Terlepas dari itu semua, para pemain bola punya ritual sendiri-sendiri (menurut agama dan kepercayaan masing-masing). Penasaran nggak sih sama ritual yang mereka lakukan sebelum turun ke rumput hijau dan bertanding?

 

Samir Nasri

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Pemain ini terbiasa untuk membaca surat Al-Fatihah sebelum pertandingan. Hal ini dilakukannya baik di tingkat klub bersama Arsenal atau ketika berada di timnas Prancis. Namun, untuk puasa Ramadhan, Nasri tidak berani melakukannya. Mengingat jadwal Liga Primer Inggris yang padat plus puasa yang jatuh pada musim panas, Nasri memilih untuk tidak melaksanakan rukun Islam yang wajib bagi kaum Muslim yang mampu melakukannya.


Mesut Ozil

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Warga negara Jerman yang beragama Islam ini tidak meninggalkan kebiasaannya untuk berdoa dan membaca Al Qur’an. Sesibuk apapun ia selalu berusaha untuk membaca Al Qur’an. Rutinitas membaca Al Qur’an yang dilakukannya semakin intens kala dirinya hendak melakoni pertandingan. Sebagai seorang Muslim, Mesut Ozil merasakan bulan Ramadhan mendatangkan berkah bagi dirinya karena pamornya semakin berkibar dipentas di dunia sepakbola Eropa. Buktinya, ia dibayar mahal oleh klub raksasa Spanyol, Real Madrid, di tahun 2014.

Thierry Henry

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Banyak orang bertanya-tanya terhadap apa yang dilakukan oleh pesepakbola Thierry Henry, Pasalnya ia seringkali bersujud mencium tanah ketika memasukan bola ke kandang lawan, seperti apa yang dilakukan kebanyakan pemain bola muslim sebagai tanda syukur. Dalam sebuah wawancaranya yang disiarkan dari kantor berita Al Jazeerra, Henry membenarkan ke-Islaman-nya.


Kolo Toure

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Kolo Toure tetap mencoba berpuasa dan mengamalkan ayat suci Al Qur’an sebelum dan sesudah dia menjalani pertandingan penting. Ia mengaku pernah mencoba tetap berpuasa, tapi kondisi latihan berat memaksa ia membatalkan puasanya. “Tapi saya pasti akan menggantinya di hari atau bulan lain. Itu adalah konsekuensi sebagai seorang muslim,” ujar Toure.

 

Eric Abidal

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Sejak masuk Islam, Abidal berusaha menjadi Muslim yang taat. Karirnya di lapangan hijau kian meroket. Penggemar La Liga Spanyol pasti mengenal sosok Eric Abidal. Ia dikenal sebagai bek andal yang memperkuat FC Barcelona dan Timnas Prancis. Ia suka membaca Al Quran
sebelum bertanding.

Karim Benzema

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Puasa, sholat 5 waktu, dan bersedekah adalah kebiasaan yang dilakukan oleh Benzema sebelum bertanding. Striker Real Madrid, Karim Benzema, sangat taat menjalankan puasa. Lahir di Lyon, Prancis 19 Desember 1987, Benzema merupakan striker andalan tim nasional Prancis. Sama seperti legenda Prancis, Zinedine Zidane, Benzema juga berdarah Aljazair. Beruntung bagi Benzema, puasa tahun kemarin dia tidak sendirian di Santiago Bernabeu. Setidaknya ada Mahmadou Diarra dan Lassana Diarra yang juga beragama Islam. Ketiganya tetap menjalankan puasa meski harus membela Madrid, tak heran jika tim dokter Madrid terus memantau perkembangan fisik ketiga pemainnya selama bulan Ramadhan.

Christian Negouai

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Ritual berpuasa sebelum bertanding sempat membuat Negouai membayar denda yang sangat mahal! Saat akan menjalani tes dopping dan harus diambil sample kencingnya , Negouai sedang berpuasa. Praktis, kencingnya tak mau keluar. Kevin Keegan (manajer kala itu) menyodorkan air putih untuk diminum agar kencingnya bisa segera keluar, namun Negouai tetap menolaknya karena ia sedang berpuasa. Negouai memilih membayar denda 2.000 poundsterling (30 juta rupiah) dari kantongnya daripada membatalkan puasa.

 

Nicolas Anelka

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Berpuasa sebelum bertanding tetap menjadi kebiasaan rutin Nicolas Anelka hingga sekarang. Pernah, kala itu, Manajer Chelsea, Andres Villas Boas, menyuruh pemain yang sedang puasa untuk tetap berada di meja makan tim walau sedang berpuasa. Praktis, Anelka dan beberapa pemain muslim Chelsea lainnya akhirnya terpaksa hanya menonton pemain lainnya makan. Anelka berkata: “Walau iri, saya tetap harus menangguhhkan tekad saya untuk puasa.”


Frederic Kanoute

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Bersedekah adalah ritual yang sering dilakukan Frederic Kanoute sebelum bertanding, bahkan totalnya sampai lebih dari enam milliar rupiah. Dia juga pernah menolak menggunakan seragam klubnya karena disponsori oleh rumah judi. Bahkan ketika seragam itu digunakan, Kanoute menutupinya dengan plester hitam. Pada 2007, ia pernah mengeluarkan uang sebesar 700.000 dolar AS (sekitar 6,4 miliar) dari koceknya sendiri untuk menyelamatkan sebuah Masjjid di Sevilla. Sampai sekarang masjid tersebut menjadi tempat shalat komunitas Islam di Sevilla.

 

Franck Ribery

Baik di Lapangan Atau Tidak, 10 Pesepakbola Muslim Ini Tidak Kehilangan Identitasnya
Sholat, berpuasa dan bersedekah membawa kedamaian dalam diri Ribery sebelum memulai pertandingan. Mualaf setelah menikahi seorang gadis Perancis keturunan Maroko. Memiliki nama Islam yaitu Frank Bilal Ribery. Menurutnya Islam membawanya pada keselamatan. Islam yang menjadi sumber kekuatannya di dalam maupun di luar lapangan. Di saat ia mengalami masa-masa sulit dalam karirnya, Islam datang memberikan kedamaian. “Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan. Hingga kemudian saya menemukan Islam.” Seperti itulah Ribery memahami Islam.

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya