APBN 2016 Senilai Rp 2.095,7 Triliun Diharapkan Mampu Digunakan Dengan Baik

Sebagian dialokasikan untuk tangani asap.

APBN 2016 telah disetujui dengan nilai sebesar 2.095,7 triliun rupiah. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro usai rapat dengan Banggar DPR subuh tadi, anggaran ini nantinya akan dialokasikan secara ekspansif untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu juga untuk penanganan kabut asap. 

APBN 2016 Senilai Rp 2.095,7 Triliun Diharapkan Mampu Digunakan Dengan BaikSumber Gambar: tempo.co

Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli tiga pesawat bom air dan untuk merekonstruksi lahan gambut. Dana sebesar ini diharapkan mampu memberikan perubahan yang signifikan pada seluruh sektor yang ada di Indonesia.

APBN 2016 Senilai Rp 2.095,7 Triliun Diharapkan Mampu Digunakan Dengan BaikSumber Gambar: entitashukum.com
Tahun depan dipastikan sektor infrastruktur akan meningkat dalam jumlah yang signifikan. Namun, masih belum dipastikan secara rinci mengenai jumlah kenaikan tersebut. Pertumbuhan lainnya yang juga dipastikan akan meningkat adalah pertumbuhan investasi dan konsumsi.
APBN 2016 Senilai Rp 2.095,7 Triliun Diharapkan Mampu Digunakan Dengan BaikSumber Gambar: bappenas.com

Rinciannya RUU APBN 2016 terdiri Asumsi Makro yang meliputi dari pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, inflasi 4,7 persen, kurs 13.900 rupiah/ dollar AS, SPN tiba bulan 5,5 persen, ICP (Indonesia Crude Price) 50 dollar AS‎/barel, lifting minyak 830.000 barel per hari, gas 1,15 juta barel setara minyak. Target Pembangunan yang meliputi kemiskinan 9-10 persen, gini rasio 0,39, indeks pembangunan manusia 70,1, TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) diharapkan turun 5,2-5,5‎ persen.

Postur Anggaran meliputi pendapatan negara 1.822,5 triliun rupiah, penerimaan perpajakan‎ 1.546,7 triliun rupiah terdiri dari pendapatan pajak dalam negeri 1.‎506,5 triliun rupiah, pendapatan pajak perdagangan internasional 40,1 triliun rupiah, penerimaan negara bukan pajak 273,8 triliun rupiah yang terdiri dari penerimaan SDA 124,8 triliun rupiah, pendapatan laba BUMN 34,1 triliun rupiah, PNBP lainnya 79,4 triliun rupiah, pendapatan BLU 35,3 triliun rupiah, penerimaan hibah 2 triliun rupiah.

Dana belanja negara 2.095,7 triliun rupiah, belanja pemerintah pusat 1.325,6 triliun rupiah yang terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) 784,1 triliun rupiah, belanja non K/L 541,4 triliun rupiah (subsidi energi 102,1 triliun rupiah‎), transfer ke daerah dan dana desa 770,2 triliun rupiah. Pembiayaan anggaran 273,2 triliun rupiah (2,15 persen).

Topik:

Berita Terkini Lainnya