Apa Kabar Setya Novanto Sekarang?

Kasus “Papa Minta Saham” yang melibatkan mantan ketua DPR RI, Setya Novanto akhirnya berakhir sudah. Kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dan permintaan saham Freeport ini ditutup dengan pengunduran diri yang dilakukan oleh Novanto menjelang putusan sidang MKD.

Sayangnya MKD menutup sidang tersebut tanpa mengambil keputusan apapun sehingga semuanya terkesan janggal. Bahkan Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, dalam sebuah diskusi di Jakarta mempertanyakan apakah MKD sekarang menjadi lembaga yang mengesahkan pengunduran diri seseorang dari jabatan publiknya?

Ray menganggap bahwa surat pengunduran diri tersebut adalah surat pengunduran diri yang sepihak. Pasalnya, belum ada surat resmi yang dilayangkan Fraksi Golkar kepada pimpinan DPR atas pengunduran diri tersebut. Selain itu, pihak MKD terlihat hanya sebagai tembusan saja.

Setya Novanto melanggar kode etik atau tidak?

Terkait kasus dugaan pecatutan nama Presiden yang dilakukan oleh Setya Novanto, MKD hanya membacakan dua putusan yaitu MKD menerima pengunduran diri Novanto dan menyatakan dia berhenti sebagai Ketua DPR RI per tanggal 16 Desember 2015. Lalu apakah Setya Novanto melanggar kode etik atau tidak?

Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa tidak ada keputusan bersalah atau tidak bersalah dalam sidang tersebut. Tapi keputusan yang jelas adalah Setya Novanto sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua DPR RI Indonesia. Surat pengunduran diri yang diberikan Novanto sudah sesuai dengan Pasal 87 Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Menurut Dasco, hal ini sudah cukup fair. Bukankah semua menghendaki Setya Novanto diberi sanksi diberhentikan? Dan dia dengan sukarela telah memberikan surat pengunduran dirinya sendiri. Jadi mau diapakan lagi? Mau dipenjara? Kalau dipenjara buat apa, ini hanya pelanggaran etik.

Hasil sidang sudah jelas, 10 anggota MKD menganggap Novanto melakukan pelanggaran kode etik dan harus diberhentikan dari jabatannya. Sementara tujuh anggota lainnya menyatakan dia melakukan pelanggaran kode etik berat. Ingin mundur atau tidak, Setya Novanto tetap akan diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI.

Kabar terkini Setya Novanto.

Setya Novanto ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR. Hal ini juga menimbulkan pro kontra karena dapat menggerus kepercayaan publik terhadap Golkar. Novanto sendiri juga sudah dipersepsikan buruk gara-gara kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan bos PT Freeport Indonesia.

Para Kader Muda Partai Golkar menganggap bahwa kasus yang menimpa Setya Novanto ini adalah yang terburuk dalam sejarah kepemimpinan Partai Golkar. Mereka sangat kecewa dengan penunjukan kembali Novanto sebagai Ketua Fraksi. Ahmad Doli Kurnia, salah satu Tokoh Muda Golkar mengatakan bahwa ini adalah bukanlah sesuatu yang bagus.

Namun, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie telah memutuskan untuk menempatkan kembali Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR. Padahal seharusnya Partai Golkar membutuhkan musyawarah nasional guna menentukan pemimpin yang mampu mengembalikan citra partai.