Titik Panas Sumatera Selatan Turun Jadi 104 Titik Api

Titik api paling banyak terdapa di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Titik kebakaran hutan yang melanda Sumatera Selatan pada hari ini (29/10) menyusut menjadi 104 titik api di tiga kabupaten. Dilansir Antaranews.com, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan, Indra Purnama menyatakan pemantauan melalui satelit memperlihatkan jumlah titik panas di Sumsel terdeteksi sebanyak 104 titik. Titik api ini tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sebanyak 102 titik api dan masing-masing satu titik api yang tersebar di Kabupaten Banyu asin dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.

Titik Panas Sumatera Selatan Turun Jadi 104 Titik ApiSumber Gambar: jokowinomics.com

Sebelumnya pada provinsi ini dideteksi terdapat 530 titik api yang tersebar di 16 kabupaten. Kota dengan adanya pendektisian terhadap titik api, satgas pemadaman hutan langsung memfokuskan pemadaman di lahan gambut yang terbakar di kabupaten tersebut. Selain itu pemerintah setempat juga meminta warga untuk selalu waspada agar tidak memperparah keadaan kebarakarn yang sudah terjadi. Indra juga mengatakan dengan meningkatkan rasa kewaspadaan tinggi dan pengawasan lingkungan secara maksimal dapat mempengaruhi pemadaman kebakaran yang terjadi sekarang. Selain itu juga akan menurunkan tingkat kekebalan asal yang telah mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat, terutama dalam bidang transportasi udara yang banyak sekali mengalami perubahan jadwal. 

Titik Panas Sumatera Selatan Turun Jadi 104 Titik ApiSumber Gambar: kontan.co.id

Selain menghimbau kepada masyarakat setempat, hibauan juga disampaikan kepada satuan tugas yang ikut memadamkan kebakaran. Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel Yulizar Dinoto mengatakan bahwa sikap tanggap diperlukan terutama dalam melakukan operasi darat dan udara di daerah yang terdeteksi banyak titik panas, serta mengupayakan hujan buatan  dengan teknologi modofikasi cuaca/ TMC dan menggelar shalat untuk meminta hujan. Akibat kebakaran hutan ini banyak masyarakat yang terserang penyakit infeksi saluran penafasan atas (ISPA). 

Topik:

Berita Terkini Lainnya