Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayangan

Misteri masih menggelayuti alasan mengapa bocah berusia 8 tahun harus mati begitu saja.

Pendiam, begitu kesan yang ditangkap pertama kali oleh Putu Sri Wijayanti, wali kelas 2 Sekolah Dasar tempat Angeline belajar. Kesan mendalam tertoreh di hati sang wali kelas karena dirinya pernah memandikan Angeline yang datang ke sekolah berlumur kotoran dan diam seribu bahasa. Saat akhirnya mau buka mulut, sambil menangis Angeline menjelaskan dirinya harus memberi makan ayam peliharaan sang orang tua angkat, Margrit.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayangantribunnews.com

Saat itulah, Sri merasakan adanya kejanggalan. Curiga Angeline ditelantarkan oleh orang tuanya, dirinya sempat hendak mengajak Angeline tinggal bersamanya saja. Namun kini, semua rencana mulia tersebut hanya tinggal cerita.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayanganmerdeka.com

Rabu (10/6) kemarin, Angeline yang sudah hilang selama 25 hari akhirnya ditemukan terbaring tepat di belakang halaman rumahnya, di dalam gundukan tanah yang ditutupi sampah dan dekat kandang ayam, bersama boneka kesayangannya. Evakuasi jenazah Angeline diiringi isak tangis para guru SD tempatnya bersekolah, mengutuki kekejaman terhadap gadis kecil yang belum tahu apa-apa.

Angeline dikenang oleh guru sekolahnya sebagai anak yang pendiam, tidak fokus belajar dan memiliki raut wajah yang murung. Saat anak-anak sebaya Angeline keluar beristirahat, Angeline biasa hanya termangu dalam diam di kelas. Berbagai tugas sekolah juga akhirnya terlantar.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayangantribunnews.com

Putu Sri Wijayanti mengisahkan pengalamannya suatu hari mengantarkan Angeline pulang sampai ke depan gerbang rumahnya, itulah terakhir kalinya Sri bertemu dengan Angeline. Ditanya mengenai bagaimana raut wajah Angeline saat bertemu dengan sosok ibu angkatnya, Margrit, Sri mengaku melihat sedikit perubahan wajah yang menjadi agak ceria. Inilah yang menjadi pertanyaan mengenai kecurigaan keterlibatan sang ibu angkat dalam pembunuhan Angeline.

Bukan Anak Margrit

Angeline merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri Hamida dan Ahmad Rosyidi yang kurang mampu. Saat dilahirkan, Margrit dan suaminya memang hendak mengadopsi anak, dan melihat kondisi Hamida dan suaminya timbul perasaan iba yang berujung pada adopsi anak yang tidak sah.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayangannews.metrotvnews.com

Tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana perlakuan Margrit sehari-harinya pada Angeline, selain fakta bahwa Angeline memang ditugasi memberi makan ayam peliharaan sang ibu angkat dan tubuh Angeline yang terlampau kurus untuk anak seusianya. Saat ditanya mengenai hal ini pun, Margrit cenderung menjadi defensif karena tidak terima jika dituduh menelantarkan Angeline. Selama hilangnya Angeline pun, semua orang yang datang ke rumahnya dengan itikad baik pun tidak diterima dengan ramah oleh Margrit.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayanganbrilio.net

Adakah orang tua, meski tidak sedarah sekalipun, yang tega menghabisi nyawa anak yang sedari kecil dirawatnya?

Suara Lirih Angeline

Pencarian pun terus dilanjutkan hingga Selasa (9/6) kemarin, saat Putu Sri Wijayanti dan beberapa guru sekolah SDN 12 tempat Angeline bersekolah melakukan ritual sembahyang di sekitar kamar Angeline. Saat tengah menjalankan ritual, beberapa guru mendengar suara lirih anak kecil yang seperti merintih, dan sayup-sayup seperti berucap, "Mama...Mama..."

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayanganbali.tribunnews.com

Mendengar suara tersebut, sontak guru-guru yang ada merespon dengan memanggil nama Angeline dan memintanya pulang, namun hasilnya nihil hingga keesokan harinya Angeline akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Segera setelahnya, polisi mengamankan beberapa orang yang terdiri dari ibu angkat Angeline, dua orang pengontrak di rumah Margrit, kedua anak Margrit serta Agus, pekerja rumah tangga di rumah Margrit.

Dua Versi Kronologi Pembunuhan Angeline

Terdapat beberapa kejanggalan dalam kematian Angeline. Pertama, pengakuan Agus yang mengaku takut ketahuan sudah memerkosa Angeline sebanyak dua kali sebelum mendorong keras Angeline pada hari naas hingga kepala Angeline terantuk keras. Agus yang panik karena Angeline tidak bernapas lagi lalu segera membungkus mayat Angeline dan menguburnya tepat di belakang jendela kamar Margrit. Hal yang aneh terjadi saat Margrit mengaku tidak mendengar apa-apa dan tidak tahu kalau Angeline sudah dikubur di belakang rumah.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayangannews.metrotvnews.com

Pengakuan lain kemudian muncul. Agus mengaku disuruh mengubur Angeline oleh Margrit, namun tidak menyaksikan bagaimana Margrit membunuh Angeline. Agus hanya melihat saat mendadak Angeline yang sedang asyik menggambar berlari ke arah kamar Margrit karena dipanggil. Sekitar 10 menit berlalu, terdengar suara isak tangis keras dari kamar Margrit. Diduga, dalam 10 menit terakhir itulah Angeline disiksa sampai mati. Hal yang aneh dan tidak cocok dari versi yang kedua adalah bukti forensik yang menunjukkan adanya pelecehan dari tubuh Angeline yang sudah membusuk serta fakta bahwa yang melaporkan kehilangan Angeline adalah Margrit.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayangantribunnews.com

Mana versi pengakuan yang benar, kepolisian Bali masih akan tetap menelusuri kebenarannya.

“Angel, Ibu Datang”

Duka mendalam dirasakan oleh Hamida, ibu kandung Angeline yang harus merelakan sang putri diadopsi keluarga Margrit saat masih berusia 3 hari. Mendatangi RSUP Sanglah tempat jenazah Angeline disimpan, Hamida menangisi kepergian putrinya, menggedor-gedor pintu kamar jenazah ingin melihat sang putri. Tampak Hamidah meronta dan histeris, kemudian lemas, setelah berteriak dan menangis sekuat tenaga meminta pelaku dihukum mati.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayanganrappler.com

Malang nasib Angeline, gadis yang seharusnya masih asyik bermain dan belajar namun kini harus kehilangan nyawanya. Ia harus menjadi korban yang mencicipi konflik dan intrik orang dewasa yang disebut-sebut berkaitan dengan warisan bernilai besar dari mendiang ayah angkat Angeline. Entah mana yang benar, sekarang keluarga dan masyarakat hanya tinggal menunggu hasil penyelidikan polisi.

Akhir Tragis Hidup Angeline: Terkubur Tanpa Suara Bersama Boneka Kesayanganjpnn.com

Selamat jalan Angeline, pasti sekarang Angeline akan lebih bahagia di atas sana. Marilah membuka mata dan saling menjaga, bahkan jika orang yang ada di sekitar kita bukan terhitung saudara kita. Jangan sampai ada Angeline-Angeline berikutnya karena cueknya masyarakat yang mengabaikan kecurigaan yang dirasakan dalam hati.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya