Terancam Cacat Mata hingga Gangguan Napas, Kondisi Korban di RSUD Soetomo

Semoga cepat sembuh ya...

Surabaya, IDN Times - Ledakan bom yang terjadi di 3 gereja di Surabaya pada Minggu (14/5) menyebabkan setidaknya 17 orang tewas dan puluhan korban luka. Dari jumlah itu, 6 di antaranya dirawat di RSUD dr Soetomo. 

Kepala IGD RSUD Dr. Soetomo, IGB Adria mengatakan bahwa pasien yang datang ke IGD awalnya berjumlah 6 orang. Namun, 1 korban dilaporkan sudah meninggal setibanya di rumah sakit. Akhirnya jenazah korban tersebut dipindah ke RS Bhayangkara. 

1. Seorang polisi terancam mengalami cacat mata

Terancam Cacat Mata hingga Gangguan Napas, Kondisi Korban di RSUD SoetomoIDN Times/Pinka Wima

Adria mengatakan, satu korban selamat yang sampai sekarang masih dirawat di ROI (Ruang Observasi Intensif) adalah Rahmat Nurhadi. Ia merupakan Polisi dari Polsek Gubeng. Saat pengeboman terjadi, lelaki berusia 40 tahun ini sedang bertugas jaga di gereja Ngagel. Ia bahkan disebut sempat memegang pelaku teroris.

"Patah tulang kaki, sudah dilakukan operasi dengan stabilisasi dan terjadi trauma telinga dan trauma mata kanan dan kiri. Saat ini sudah cukup stabil, sudah bisa berbicara meski belum bagus. Mata kiri kemungkinan tidak bisa melihat lagi. Meski demikian, kami belum bisa menyimpulkan karena masih dalam tahap observasi."

2. Korban lainnya masih membutuhkan alat bantu

Terancam Cacat Mata hingga Gangguan Napas, Kondisi Korban di RSUD SoetomoIDN Times/Pinka Wima

Korban selanjutnya yang masih dirawat dan dalam kondisi kritis adalah Giri, (58) tahun, korban bom di gereja Jalan Arjuna. "Luka bakar sangat berat dengan luas 80% dari luas tubuhnya. Kami lakukan operasi untuk membebaskan aliran darah ke tungkai, saat ini masih dalam perawatan." Jika Nurhadi sudah bisa bernafas, pasien dengan nama Giri hingga kini masih tergantung pada alat bantu nafas. Adapun satu korban luka lain meminta untuk dipindah ke RS RKZ.

3. Dua korban meninggal sudah diserahkan kepada keluarga

Terancam Cacat Mata hingga Gangguan Napas, Kondisi Korban di RSUD SoetomoIDN Times/Pinka Wima

Selain itu, kata Adria, pada Minggu (13/4), pukul 19.00 WIB , korban bernama Mayawati, 82 tahun mengembuskan nafas terakhirnya. "Saat datang ke RSUD Dr. Soetomo dalam keadaan tidak sadar, multiple trauma, patah tulang iga kanan kiri, tulang paha kanan, patah tulang tungkai bawah kanan kiri terbuka semua, pendarahan, pasang infus 4 line, transfusi, pendarahan banyak dari pinggang dan paru kanan kiri." ungkap kepala IGD Rsud Dr. Soetomo. 

Selang beberapa jam kemudian korban lainnya bernama Marta jumani, 55 tahun meninggal dunia pada Senin (14/5) pukul 01.00 WIB. Korban mengalami luka bakar berat 70-80% dari luas tubuhnya. "Karena luka bakar sangat berat sempat operasi namun pasien meninggal tadi malam jam 1" ujarnya. Kedua jenazah pun sudah diserahkan pada pihak keluarga. 

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya