Kamu yang Hobi Naik Gunung, Pesan Dari Para Pendaki Ini Ditujukan Untukmu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Tolong, jangan ulangi kesalahan yang sama ini!"
Jangan di rumah terus, Indonesia itu indah!
Yup, bener banget. Indonesia itu indah, dan selagi masih muda, bertualanglah! Mengeksplorasi pantai, naik gunung. Pesan itu tampaknya tersampaikan dengan sangat baik kepada anak-anak muda saat ini. Terbukti, jumlah traveler dan pendaki semakin meningkat. Sayangnya, meningkatnya jumlah para pendaki (dadakan) ini tidak dibarengi dengan kepedulian untuk menghargai lingkungan.
Berawal dari sebuah postingan bertitel "Predator Gunung" dari akun Facebook Fahmee Juljul yang menunjukkan foto-foto sampah kertas di Gunung Lawu. IDNtimes (penulis, red) memang bukan pendaki. Tapi belasan tahun menghabiskan masa kecil di kaki gunung ini, sedih rasanya melihat betapa anak-anak muda saat ini sama sekali tidak merasa bersalah sudah mengotori gunung yang cantik ini.
Lebih dari satu dasawarsa silam, para pendaki yang penulis kenal adalah mereka yang mendaki untuk memuja kecantikan alam. Keindahannya dan kebersihannya yang bisa menjernihkan segala kekusutan pikiran. Sebagai bonusnya, dengan kamera yang pas-pasan, mereka mendapatkan foto-foto cantik negeri di atas awan dari puncak Lawu. Tapi seiring perubahan zaman dan melambungnya kepopuleran gunung ini, sekarang justru hal-hal kayak gini yang tersisa di Hargo Dumilah, salah satu dari tiga puncak Gunung Lawu.
Komentar dari Fahmee, yang diamini sama IDNtimes:
"Halo Aisyahh
Kamu mau diajak kesini bareng??
Dia abis nulis ini trus dibuang. Mungkin Aisyah abis diajak kesini langsung dibuang juga.. #ups"
"Ikutlah aku mendaki, maka kau akan tau sifatku.
Dan ikutlah aku mendaki, maka kau akan tahu bagaimana aku MENJAGAMU"
Ya bang, adek tau sifat abang
Menjaga gunung aja gak bisa, apalagi jaga adek bang #eeeaaaa"
Editor’s picks
Dari apa yang disampaikan Fahmee, "jejak pintar" yang ditinggalkan para pendaki ini ternyata tak hanya terjadi di Gunung Lawu. Sempatkan riset sedikit di dunia maya, ada berbagai bukti yang bisa dilihat, berikut hanya beberapa di antaranya.
Gunung Rinjani
Gunung Merbabu
Ranu Kumbolo, Gunung Semeru.
Kamu tahu nggak, untuk setiap sampah yang ada di gunung itu, ini lho waktu yang dibutuhkan agar masing-masing sampah itu bisa terurai:
Kertas: 2,5 bulan
Kain katun: 1,5 bulan
Kulit jeruk: 6 bulan
Kardus/karton: 5 bulan
Filter rokok: 10-12 tahun
Kantong plastik: 10-20 tahun
Sepatu kulit: 25-43 tahun
Baju/kaos kaki nylon: 30-40 tahun
Kertas plastik, botol plastik: 50-80 tahun
Aluminium foil: 80-100 tahun
Kaleng timah: 200-400 tahun
Lalu apa komentar para rekan-rekan sesama pendaki?
Plis..plis..plis.. Ke gunung manapun kamu pergi, bawa turun sampahmu. Ke pantai mana pun kamu pergi, bawa pulang sampahmu. Learn to clean your own mess. Nyampah itu sama sekali nggak keren!