Melanie Subono : Kata Mereka Saya Bukan Perempuan

Stop bilang "Gue kan cuman perempuan"

Jakarta, IDN Times - Memiliki anak dan menjadi seorang ibu tentu menjadi impian setiap wanita. Namun takdir bisa saja berkata lain dan membuat mimpi harus dikubur sedalam mungkin. Hal inilah yang dialami Melanie Subono. Mimpinya menjadi seorang ibu pupus bersamaan dengan vonis adanya sel kanker yang bersarang di rahimnya.

"Mereka bilang saya bukan wanita, karena saya gak bisa punya anak," kata Melanie di atas panggung Women's March Jakarta 2018 sesaat sebelum melantunkan lagu. Tidak diperjelas Melanie siapa yang disebutnya sebagai mereka, namun yang pasti rasa sakit dirasakan Melanie mendengar kalimat itu.

Women's March Jakarta 2018 diadakan sejak pukul 07.00 WIB, Sabtu (3/3). Diawali dengan Long March dari Sari Pan Pasifik Hotel sampai ke Taman Aspirasi depan Istana Negara.

1. 20 tahun melawan kanker

Melanie Subono : Kata Mereka Saya Bukan PerempuanIDN Times/Margith Juita Damanik

Melanie hidup kurang lebih 20 tahun dengan sel kanker yang berdiam di rahimnya. Hal ini menyebabkan Melanie tidak mungkin mengandung dan memiliki keturunan. Yang memukul perasaannya adalah sikap orang-orang yang terus seolah mempersalahkan kondisi dirinya yang tak bisa memiliki anak tanpa mempedulikan seberapa besar perjuangan Melanie untuk melawan kankernya dengan segala bentuk operasi dan pengobatan yang harus dijalani.

"Kamu tidak bisa masak, kamu tidak bisa punya anak, kamu bukan perempuan," kata Melanie mengulangi kalimat-kalimat yang dinilainya kolot dan tak lagi layak diucapkan kepada perempuan. Menurutnya pemikiran-pemikiran seperti itu yang harus dihapuskan dari masyarakat.

Baca juga: Sembilan Isu Penting Mengenai Perempuan yang Harus Kamu Tahu

2. Datang ke Women's March Jakarta karena perempuan

Melanie Subono : Kata Mereka Saya Bukan PerempuanIDN Times/Margith Juita Damanik

Melanie mengaku rutin mengikuti acara-acara seperti Women's March Jakarta. Saat ditanya alasannya mengikuti Women's March Jakarta 2018, Melanie mengungkapkan beberapa alasannya. "Pertama karena gue wanita. Ga ada event yang lebih pas," kata Melanie. "Dan emang gue dari dulu peduli dengan hak hak wanita," katanya lagi.

Menurut Melanie perempuan sekarang memang sudah lebih dianggap jika dibandingkan dengan zaman Kartini dulu. Namun dirinya merasa dikategorikan perempuan telah mengalami kesetaraan rasanya belum juga tepat. Melanie menyayangkan aturan-aturan yang dibuat pemerintah tidak segera direvisi padahal banyak yang menyudutkan dan tidak bersahabat dengan perempuan.

3. Perempuan harus bangga jadi perempuan

Melanie Subono : Kata Mereka Saya Bukan PerempuanIDN Times/Margith Juita Damanik

Satu hal yang dirasa Melanie perlu diubah demi mengubah derajat perempuan agar lebih diperhitungkan di tengah masyarakat adalah mindset perempuan itu sendiri. "Seharusnya perempuan harus duluan berdiri dan bilang 'gue bangga jadi perempuan'," kata Melanie.  "Stop bilang 'Gue kan cuman perempuan' karena itu justru menjatuhkan nilai sebagai perempuan," tambahnya.

Dalam kesempatan mengisi acara di tengah kegiatan Women's March Jakarta, melani sempat meneriakkan gerakan berbeda. Jika Women's March Jakarta 2018 meneriakkan #LawanBersama, Melanie meneriakkan 'Bangga Jadi Perempuan' disambut semangat ratusan orang yang hadir.

Bagi Melanie, perempuan kini dapat melakukan apapun, termasuk menjadi Policy Maker bagi bangsa. Namun ada hal-hal yang harus dipertimbangkan menurutnya. "Perempuan jadi policy maker harus cari jalan tengah. Biasanya kan perempuan terlalu pakai perasaan. Gak boleh terlalu logis dan terlalu pakai perasaan. Harus di tengah," kata puteri dari Adrie Subono ini.

Baca juga: Ini Kata 3 Cowok Millennials yang Ikut Women's March Jakarta 2018

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya