Lawan Terorisme, Kapolri Setuju TNI Dilibatkan

Teror bom menggoncang Jawa Timur

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Tito Karnavian setuju melibatkan TNI dalam penanganan kasus terorisme. Hal tersebut disampaikan Tito dalam jumpa pers yang digelar Senin (14/5).

"Polri tidak keberatan TNI bergabung, ini untuk melawan musuh bersama, kami sangat yakin kebersamaan TNI akan lebih baik," kata Tito.

1. Butuh Perpres untuk melibatkan TNI

Lawan Terorisme, Kapolri Setuju TNI Dilibatkan IDN Times/Vanny El Rahman

Tito mengatkan TNI tidak begitu saja bisa dilibatkan dalam penanganan kasus terorisme, sebab TNI punya undang-undang sendiri.

Karena itu dibutuhkan Peraturan Presiden agar TNI bisa segera dilibatkan. "Saya sudah sampaikan ke Panglima TNI, Presiden, harus ada kekuatan hukumnya," kata Tito.

Baca juga: Pelaku Bom Polrestabes Tunggangi Dua Motor Beriringan

2. Butuh payung hukum untuk menangani WNI dari Suriah 

Lawan Terorisme, Kapolri Setuju TNI Dilibatkan IDN Times/Vanny El Rahman

Kapolri Tito juga mengatakan pihaknya membutuhkan payung hukum untuk menangani warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari Suriah.

Selama ini, kata Kapolri, pihaknya hanya bisa menahan mereka yang menggunakan paspor palsu.
Padahal banyak WNI yang kembali dari Suriah diduga terlibat dalam jaringan terorisme. 

"Kita tidak memiliki aturan Undang-undang yang kuat," katanya.

3. Rentetan serangan bom menggoncang Jawa Timur

Lawan Terorisme, Kapolri Setuju TNI Dilibatkan IDN Times/Vanny El Rahman

Seperti diketahui, rentetan serangan bom terjadi di Surabaya. Kemarin, tiga gereja di Surabaya diserang bom pada pagi hari. Malam harinya, ledakan terjadi di Rusunawa Sidoardjo.

Dan pagi ini, ledakan kembali terjadi di depan Polrestabes Surabaya. Karena itu, menurut Kapolri, pelibatan TNI dalam penanganan kasus terorisme menjadi hal yang diperlukan.

Baca juga: Berikut Fakta Kejadian Ledakan Bom di Rusunawa Sidoarjo

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya