KPAI Gandeng Publik Figur Suarakan Anti Kekerasan terhadap Anak

Ada 3 hal yang menjadi kesimpulan pembahasan

Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hari ini mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah pihak, membahas isu kekerasan terhadap anak. Diskusi ini dilakukan tertutup di kantor KPAI, Jakarta Pusat.

Beberapa pihak yang diundang KPAI dalam FGD ini adalah pihak yang dirasa selama ini menjadi public figur, dan dapat memberikan dampak positif dengan ikut menyuarakan anti kekerasan terhadap anak.

Di antaranya adalah Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Persatuan Seniman Komedian Indonesia (PASKI), Alya Nurshabrina selaku Miss Indonesia 2018, dan Sonia Ferginia Citra selaku Puteri Indonesia 2018.

1. Mereka sepakat mengupayakan perlindungan anak lebih maksimal

KPAI Gandeng Publik Figur Suarakan Anti Kekerasan terhadap AnakIDN Times/Margith Juita Damanik

FGD yang diadakan sejak pukul 13.00 hingga 15.30 WIB dan dihadiri Ketua KPAI Susanto ini sepakat melakukan upaya perlindungan anak lebih maksimal.

“Artis, komedian, film, Miss Indonesia dan Puteri Indonesia sepakat untuk melakukan upaya perlindungan anak harus dimaksimalkan, diedukasikan, ditransformasikan, dan dimasyarakatkan kepada masyarakat,” kata Susanto, Kamis (5/4).

Artis, komedian, Miss Indonesia, dan Puteri Indoesia sepakat akan memasukkan isu-isu anti kekerasan terhadap anak dalam aktifitas mereka. Isu ini juga akan disosialisasikan sesuai peran dan pekerjaan mereka masing-masing.

Baca juga: Komisi Perlindungan Anak Indonesia: Tawaran Magang, Modus Baru Eksploitasi Anak

2. KPAI mendorong publik figur menyisipkan prinsip perlindungan anak

KPAI Gandeng Publik Figur Suarakan Anti Kekerasan terhadap AnakIDN Times/Margith Juita Damanik

Susanto mengatakan tujuan memilabatkan public figure dalam perlindungan anak, karena mereka memiliki penggemar. 

“Prinsip nya karena (pihak yang diundang) memiliki fans yang banyak, followers yang banyak, sehingga bisa memberikan dampak luas bagi anak dan peradaban di Indonesia,” kata dia.

Menurut Susanto, KPAI mendorong public figur untuk menyisipkan isu-isu dan prinsip-prinsip perlindungan anak dalam semua program dan kegiatan mereka. Hal ini sudah disetujui pula oleh PARFI, PASKI, Miss Indonesia, dan Puteri Indonesia.

“Kami semua punya kesamaan rasa. Merasa bahwa punya tanggung jawab moril. Sama-sama ingin perlindungan anak yang optimal,” kata Ketua Umum PARFI Marcella Zalianty.

Menurut Marcella, prinsip perlindungan anak dengan senang hati siap disosialisasikan oleh peserta FGD yang hadir.

3. Semua stakeholders akan bertemu lagi dalam tim khusus

KPAI Gandeng Publik Figur Suarakan Anti Kekerasan terhadap AnakIDN Times/Margith Juita Damanik

Susanto mengatakan PARFI, PASKI, Miss Indonesia, dan Puteri Indonesia akan kembali bertemu KPAI. “Sesegera mungkin akan bertemu kembali dalam timsus (tim khusus), untuk merencanakan beberapa kegiatan, khusus terkait isu perlindungan anak,” ujar dia.

Tim khusus ini nantinya akan merancang kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh masing-masing pihak bersama KPAI untuk dapat menyuarakan perlindungan anak. Miss Indonesia Alya Nurshabrina mengaku senang terpilih menjadi pihak yang dipercaya untuk ikut menyuarakan perlindungan terhadap anak.

“Rekomendasi dari saya adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia mencipatakan budaya keluarga yang ramah anak dan disabilitas. Serta menguatkan kinerja penegak hukum untuk berpihak bagi kepentingan anak,” kata dia.

Tak hanya Alya, Puteri Indonesia Sonia juga merasa senang mengikuti acara ini untuk menghasilkan solusi atas perlindungan anak. Ia mendukung langkah KPAI. “Yayasan Puteri Indonesia beserta seluruh peserta Puter Indonesia siap mendukung program KPAI dalam memberantas kekerasan terhadap anak,” kata Sonia.

Baca juga: Antisipasi Kekerasan Anak, Surabaya Pasang CCTV di 50 Sekolah

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya