Kegilaan Para Penguasa dalam Romantisme Seorang Pujangga

Pecinta dan penikmat sasta, siapa tak kenal Agus Noor?

Jakarta, IDN Times – Sebagai wujud komitmen untuk mempersembahkan dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda dengan cara-cara yang menyenangkan, Galeri Indonesia Kaya persembahan dari Bakti Budaya Djarum Foundation terus menampilkan budaya Indonesia dengan cara modern dan dekat dengan generasi muda secara gratis. Hari ini (10/2) di Galeri Indonesia Kaya diperkenalkan dan dipersembahkan suatu bentuk karya seni dan budaya dari karya anak bangsa kepada generasi muda secara cuma-Cuma.

Selama bulan Februari 2018 ini, Galeri Indonesia Kaya dengan sengaja menghadirkan karya-karya sastra anak bangsa untuk dapat dinikmati kaum muda. Hari ini (10/2) giliran karya dari Agus Noor yang diapresiasi dan diangkat ke dalam sebuah pentas dengan disaksikan puluhan pasang mata. Menikmati tema Romantisme dan Kegilaan Agus Noor pentas ini berlangsung di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta.

“Pementasan ini menggambarkan sisi lain dari Agus Noor yang dikenal dengan gaya satirnya, namun hari ini para penikmat seni akan dihibur dengan fragmen-fragmen komedi berdasarkan cerita-cerita dalam buku Lelucon Para Koruptor. Di samping itu juga akan dihadirkan sisi romantisme Agus Noor yang tercermin melalui puisi-puisinya. Pementasan ini merupakan pementasan yang pastinya dinantikan oleh para pecinta sastra Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Dibantu oleh Sujiwo Tejo, Butet Kertaradjasa, Sha Ine Febriyanti, Inayah Wahid, Akbar, Tatok, Vika Aditya, Bagustian Iskandar dan Andy Sri Wahyudi, kegilaan para penguasa sebagaimana yang juga dituliskan dalam buku terbaru Agus Noor berjudul ‘Lelucon Para Koruptor’ akan dipentaskan. Alih-alih dipentaskan secara serius dan panas, pentas ini justru ditampilkan santai dan penuh canda. Dari sisi Romantisme, Agus Noor turun tangan sendiri membacakan sajak-sajaknya yang puitis.

1. Tentang kegilaan yang terjadi dinegeri ini dalam sebuah panggung parodi

Kegilaan Para Penguasa dalam Romantisme Seorang Pujanggaimagedynamics.co.id

Berangkat dari buku terbaru Agus Noor dengan judul ‘Lelucon Para Koruptor’ Agus Noor menggambarkan kisah-kisah gila, ganjil dan penuh komedi dari perilaku para koruptor tanah air. Dibawakan dengan sisipan komedi yang berujung tawa, pentas ini mungkin tidak berisi teguran langsung yang keras atau menghina, justru sindiran manis dan teguran di tengah komedi namun berisi pesan miris menjadi penghias pentas ini.

Menjadi cerminan, gambaran, dan isi dari keresahan atau kegelisahan seorang pujangga, Agus Noor, dapat dicerminkan bagaimana tingkah dan perilaku para penguasa terutama koruptor yang mungkin menyebalkan dan bikin naik darah namun disajikan dengan selipan canda pengundang tawa renyah.

Agus Noor dikenal sebagai penulis. Tetapi Ia tak pernah ingin disebut sebagai penulis dengan aliran tertentu dan tak pernah mau terpaku pada satu gaya penulisan. Namun pada setiap tulisan-tulisannya, Agus Noor seringkali berhasil menciptakan anomali dan romantisme yang menggiring pembacanya keluar dari batas-batas umum. Bagi Agus Noor, sastra yang baik adalah karya yang mampu memberi cara pandang baru terhadap dunia.

Pementasan yang disuguhkan menjadi salah satu cara memvisualkan bagaimana cara pandang baru yang diberikan seorang Agus Noor kepada masyarakat lewat karya-karyanya selama ini yang mungkin hanya dapat dinikmati dalam bentuk tulisan dan menjadi imajinasi masing-masing pembacanya.

Dalam pementasan tentang kegilaan, kasus-kasus mulai dari penetapan Setya Novanto sampai demo mahasiswa yang menuntut diselesaikannya kasus korupsi ditampilkan. Tak hanya itu lelucon tentang ‘tiang listrik’ tak lupa ditampilkan dan mengundang tawa para penonton yang datang.

Baca juga: 9 Puisi Sastrawan Paling 'Jleb' yang Ampuh Obati Luka Hati

2. Jarang terjadi, Agus Noor membacakan beberapa sajak kesukaannya dengan romantis

Kegilaan Para Penguasa dalam Romantisme Seorang Pujanggaimagedynamics.co.id

“Ini hari yang indah buat kalian, karena jarang saya mau tampil untuk membacakan puisi,” kata Agus Noor pada penonton yang hadir. “mungkin harus menuggu tiga supermoon,” katanya bercanda sebelum mulai berpuisi. Penggalan sajak-sajak manis, romantis dan menyentuh dituturkan Agus Noor.

Suasana hening di Auditorium, diiringi musik lembut, menambah manis suasana pembacaan sajak-sajak romantis. Dibantu rekannya, Agus Noor menuturkan sajak-sajak manis dengan bersahut-sahutan. Tanpa diselipi canda, tanpa diselingi tawa, tanpa sentilan atau sindiran. Kali ini yang ditampilkan adalah romantisme yang juga menjadi salah satu bagian dari karya Agus Noor selama merangkai kata.

“Mari mendekat. Biar kudekap. Sebelum angin merebut, akan ku jaga hatimu dalam gelap. Saat maut menghampiri masihkah kau tetap sanggup mencintai sesuatu yang tak pernah ingin kau cintai? Aku akan tetap menetap, sebagai diam,” adalah sepenggal sajak yang dituturkan oleh Agus Noor.

3. Sujiwo Tejo hadir dalam sebuah puisi kesimpulan 

Kegilaan Para Penguasa dalam Romantisme Seorang Pujanggaimagedynamics.co.id

“Saya diberikan tugas untuk merangkum semuanya,” kata Sujiwo Tejo sebelum memulai puisinya. Puisi penutup ini diambil dari judul-judul yang ada dari buku Agus Noor yang terbaru, dengan judul ‘Lelucon Para Koruptor’. Sujiwo tejo membawakannya dengan menarik, diiringi sedikit permainan terompetnya. Berisi alunan nada yang katanya awalnya belum memiliki kata-kata.

Dengan semangat menggebu dan emosi yang disesuaikan, Sujiwo Tejo menyimpulkan pementasan hari ini (10/2) dengan sebuah puisi. Cara yang menarik untuk menyimpulkan dan menutup sebuah pementasan dengan manis dan berani.

Selesainya puisi dari Sujiwo Tejo, selesai jugalah rangkaian pentas Romantisme dan Kegilaan Agus Noor. Auditorium Galeri Indonesia Kaya tampak penuh dipadati penontoon, bahkan lorong di luar auditorium juga dipenuhi masa yang tak muat duduk di dalam dan terpaksa puas menyaksikan LIVE STREAMING yang disediakan panitia di lorong luar auditorium.

Baca juga: Peringati Hari Ibu, Jokowi dan 9 Menteri Perempuan Baca Puisi di Papua

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya