Festival Puncak Papua: Berinteraksi dengan Mereka di Timur Indonesia

Akan ada ekspedisi menaklukan puncak ke empat tertinggi di Indonesia

Jakarta, IDN Times – 27 tahun lalu, WANADRI melakukan ekspedisi ke puncak-puncak Pegunungan Tengah dan menjadi tim Indonesia pertama yang menjajaki Puncak Mandala, sisi timur Certensz, Pegunungan Bintang.

Ekspedisi yang dulu bernama ekspedisi Irian Jaya ini membuat WANADRI berinteraksi langsung dengan masyarakat Desa Mimin (desa terakhir pendakian gunung Mandala) saat sedang dalam masa persiapan pendakian.

Masyarakat desa Mimin memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi ditandai dengan diterimanya tim ekspedisi melakukan ekspedisi ini.

25 tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2016, Indonesia Mengajar mengirimkan pengajar muda ke desa Mimin dan lima desa lain yang berdekatan dengan desa Mimin. Pengajar muda yang diberangkatkan mendapat pelatihan life survival di WANADRI.

Tugas pengajar muda lebih dari sekedar menjadi guru pengajar di kelas. Namun juga melibatkan masyarakat dalam kemajuan pendidikan. “Tugas pengajar muda adalah tinggal di sebuah desa dan mengajak serta menggerakan masyarakat untuk memajukan pendidikan di sana,” kata Hikmat perwakilan dari Indonesia mengajar saat ditemui di Konferensi Pers Festival Puncak Papua di Jakarta Creative Hub, Jakarta hari Kamis (1/3) sore.

Adanya potensi berupa interaksi positif dan semangat memajukan pendidikan, menjadi landasan Festival Puncak Papua diselenggarakan. Dengan tujuan untuk memperluas ruang informasi mengenai Papua khususnya wilayah pegunungan Bintang.

1. Ekspedisi pendakian Puncak Mandala dan Puncak Yamin

Festival Puncak Papua: Berinteraksi dengan Mereka di Timur IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Ikatan persaudaraan yang tercipta setelah pendakian Puncak Mandala tahun 1991 ini akan kembali dikenang dengan mendaki kembali puncak dengan ketinggian 4760mdpl ini. Hal ini akan menjadi wadah untuk bertemu dan berinteraksi kembali dengan masyarakat lokal disana.

Sedangkan pendakian Puncak Yamin akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia karena tim yang berangkat akan mewakili publik sebagai tim pertama yang pertama kali menaklukan puncak tertinggi ke-empat di Indonesia dengan ketinggian 4500mdpl ini.

Dalam tim ekspedisi pendakian Puncak Mandala, publik akan diwakilkan oleh lima relawan pendaki yang akan diseleksi dari orang-orang yang sudah mendaftar. Sedangkan ekspedisi Puncak Yamin, publik akan diwakilkan oleh sekelompok Anggota Muda WANADRI yang bernama Tapak Bara-Bara Rimba yag telah mengalami pelatihan sebulan penuh di WANADRI dan diharapkan dapat berada di puncak Yamin untuk pertama kalinya membawa nama Indonesia sambil merayakan Hari Pendidikan Nasional.

Pendakian Puncak Yamin bukan pendakian sembarangan. Pendakian ini membutuhkan waktu kurang lebih 30 hari. Hal ini yang membuat para pendaki harus terlebih dahulu melalui proses pelatihan yang panjang dan intensif sejak November 2017 silam.

Baca juga: 5 Hal Unik dari Pilkada Papua

2. Live-in bersama masyarakat setempat

Festival Puncak Papua: Berinteraksi dengan Mereka di Timur IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Festival Papua membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapapun yang ingin mengenal lebih dekat budaya masyarakat Aplim Apom yang merupakan sebutan untuk tanah pegunungan Bintang. Hingga saat ini terdapat 155 orang yang sudah mendaftarkan dirinya dan diseleksi oleh tim berdasarkan ruang kontribusi yang tersedia. Ruang-ruang kontribusi yang tersedia natara lain Pelatihan Guru, Kesehatan, Budidaya Apotek Hidup, Manajemen Keuangan Desa, Pendataan Sosio-Antropologi, dan Pendataan Lingkungan.

Relawan yang akan mengikuti program live-in ini akan secara pribadi membiayai segala keperluannya. Mulai dari kebutuhan akomodasi, transportasi, dan kebutuhan lainnya. Terdapat beberapa tawaran yang dapat dipilih terkait durasi live-in, mulai dari seminggu, dua minggu, sampai tiga minggu. Pada 8 April 2018 mendatang akan ada tujuh desa yang dijadikan kawasan live-in, antara lain Desa Okatem, Parim, Aboding, Mimin, Ngangom, Bumbakon, Papera, dan Bime.

3. Festival Budaya di tiga tempat

Festival Puncak Papua: Berinteraksi dengan Mereka di Timur IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Penutup dari acara ini adalah Festival Budaya. Kegiatan festival Budaya diselenggarakan di tiga tempat, yakni Oksibil yang merupakan Ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Bandun, dan Jakarta. Festival Budaya yang diadakan di Oksibil bertujuan membuat forum berbagi dengan para pemangku kepentingan masyarakat kabupaten pegunungan Bintang.

Sedangkan Festival Budaya di Bandung dan Jakarta bertujuan sebagai forum berbagi para relawan yang sudah terlibat dan sebagai tempat untuk mempublikasikan kearifan lokal Papua, memaparkan data-data yang sudah didapat dan pameran galeri foto dan multimedia.

Seluruh rangkaian acara ini dilakukan dengan harapan masyarakat Indonesia dapat semakin mencintai negaranya dengan segala fakta baik dan menarik yang ditemukan dan dijabarkan

Baca juga: Festival Puncak Papua, Yuk Berbagi ke Daerah Pelosok Indonesia!

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya