Data Pengguna Ponsel Selisih 45 Juta, Ini Alasan Menurut Menkominfo

Waah, kok bisa ya?

Jakarta, IDN Times - Isu kebocoran data sim card pelanggan telepon seluler sempat membuat resah masyarakat. Hari ini, Komisi I DPR RI mengadakan rapat dengar pendapat umum, dengan mengundang Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara dan jajarannya serta petinggi operator yang ada di Indonesia.

Rapat yang diagendakan dimulai pukul 12.00 WIB itu dipimpin Meutya Hafid dari Partai Golkar. Rapat dengan agenda membahas isu kebocoran data pelanggan telepon seluler dalam proses registrasi kartu pra bayar.

Sementara, jajaran pimpinan operator yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo. Sebelum rapat dimulai, Rudiantara sempat mengatakan kepada awak media bahwa tidak ada kebocoran data dari Kemkominfo.

1. Data kartu pengguna telepon seluler ada di Kemendagri

Data Pengguna Ponsel Selisih 45 Juta, Ini Alasan Menurut MenkominfoIDN Times/Margith Juita Damanik

Dalam rapat yang berlangsung di ruang rapat Komisi I, Gedung Nusantara II MPR/DPR RI tersebut, Rudiantara kembali mengatakan tidak ada kebocoran data pelanggan registrasi kartu prabayar dari Kominfo.

"Tidak ada yang bocor di Kominfo," kata Rudiantara. "Kalau saya jenakakan saya katakan: Emang kayak ban mobil, bocor?" kata dia, seraya tertawa. 

Dalam rapat yang dilaksanakan secara terbuka itu, Rudiantara menjelaskan bagaimana proses registrasi yang dilakukan masyarakat selama ini. "Data base di Dukcapil semua," kata dia 

Tahapan yang dilakukan adalah pelanggan mendaftarkan 16 digit Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan 16 digit Nomor Kartu Keluarga kepada operator. Operator lalu melakukan validasi kepada Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri yang kemudian akan dikembalikan informasinya kepada masyarakat yang mendaftar jika sudah divalidasi. 

"Kominfo hanya memonitor di belakang. Berapa yang registrasi berdasarkan data dari Dukcapil dan tidak menyimpan sama sekali data kependudukan. Itulah proses registrasi," kata Rudiantara.

Baca juga: Pemerintah Bantah Kebocoran Data Soal Registrasi Sim Card

2. Ada selisih 45 juta pengguna telepon seluler

Data Pengguna Ponsel Selisih 45 Juta, Ini Alasan Menurut Menkominfolifewire.com

Namun, ada hal menarik yang disampaikan dalam rapat kali ini, yakni perbedaan angka yang cukup besar antara data pelanggan yang dicatat operator dengan yang dicatat  Dukcapil.

Menurut data yang dijabarkan Rudiantara dalam rapat dengar pendapat umum tersebut, terdapat 350.788.356 yang sudah melakukan registrasi menurut catatan Dukcapil. Sedangkan, menurut catatan operator terdapat 304.859.766 pelanggan yang sudah melakukan registrasi.

Hal ini menunjukan adanya selisih 45.928.580 dari catatan Dukcapil dan catatan operator. "Hal tersebut bisa saja terjadi karena satu NIK bisa digunakan untuk regis beberapa sim," kata Rudiantara.

"Atau misalnya satu sim card diregistrasi lebih dari satu kali dengan NIK yang berbeda," dia menambahkan.

Rudiantara mengatakan ke depan akan ada rekonsiliasi yang dilakukan antara operator dengan Dukcapil, untuk menyelesaikan selisih data yang cukup besar itu.

3. Solusi yang akan diambil Kemkominfo

Data Pengguna Ponsel Selisih 45 Juta, Ini Alasan Menurut Menkominfocomputerbild.de

Pada akhir rapat, Rudiantara mengatakan, Kemkominfo akan segera melakukan tindakan-tindakan untuk lebih baik lagi menyelesaikan proses registrasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat.

"Yang pasti akan dilakukan antara lain rekonsiliasi antara operator dengan Dukcapil, notifikasi ke pelanggan, dan pendalaman lebih jauh akan diterima dengan senang hati," kata Rudiantara.

Pertanyaan yang berulang muncul di masyarakat dan bahkan di dalam ruang rapat adalah "Siapa yang bertanggung jawab atas kebocoran data pelanggan registrasi kartu pra bayar ini?" Sayangnya, sampai rapat berakhir tidak ada pernyataan dari Menkominfo, operator, maupun dari Komisi I DPR RI untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Baca juga: Data NIK dan KK Dianggap Bocor, Begini Alur Registrasi Sim Card

Topik:

Berita Terkini Lainnya