3 Fakta Pencalonan Prabowo sebagai Capres, Banyumas Dipilih untuk Deklarasi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bogor, IDN Times - Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto secara resmi mendapat amanah dari partainya sebagai calon presiden. Prabowo akan turut berebut kursi Presiden RI dalam Pilpres 2019 mendatang.
Koalisi dan calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo belum masuk dalam bahasan. Prabowo sedari awal mengaku siap maju dalam Pilpres 2019 jika memang diberi amanah oleh seluruh kader Gerindra.
"Kami dari sisi calon sudah bulat dan sudah mufakat tadi akan mencakonkan Pak Prabowo sebagai calon presiden dan ini resmi dan official," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
1. Tidak mau berandai-andai jika tidak mendapat dukungan partai lain
ANTARA FOTO/Muhammad AdimajaDitanya oleh awak media perihal apa yang akan dilakukan Gerindra kalau-kalau Prabowo tidak mendapat rekomendasi dukungan dari partai koalisi, Arief Puyuono selaku Wakil Ketua Umum Gerindra tidak ingin berandai-andai.
"Begini, gak ada pengandaian," katanya kepada awak media. "Kami percaya sama sahabat-sahabat partai kita yaitu partai PKS dan PAN, karena kami bertiga ini sudah seperti saudara," tambahnya.
Menurut Arief Gerindra, PKS dan PAN akan sama-sama berjuang untuk melakukan perubahan besar yang lebih baik bagi Indonesia. "Sangat tidak mungkin mereka itu akan pindah ke hati lain," kata Arief.
Baca juga: Ini Kriteria Calon Pendamping Prabowo untuk Pilpres 2019
2. Belum ada hitam di atas putih
Editor’s picks
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Diketahui belum adanya hitam di atas putih akan majunya Prabowo. Saat ditanya apakah artinya dapat terjadi perubahan dan keputusan ini bersifat dinamis, Arief menjawab santai.
"Pak Joko Widodo juga belum ada hitam di atas putih kok," kata Arief. "Tunggu saja, saya yakin kawan-kawan di PKS dan PAN akan sejalan dengan kita untuk melakukan perubahan besar dan kita bangkit dari keterpurukan bangsa ini," kata Arief lagi.
3. Deklarasi di Banyumas karena dianggap kota Ksatria
ANTARA FOTO/Puspa PerwitasariArief membenarkan adanya rencana Gerindra untuk melakukan deklarasi di Banyumas. "Ya. Rencanamya nanti akan ada deklarasi setelah kita ada suratnya dari sahabat-sahabat kita PAN dan PKS," kata Arief. "Dan juga ada nama cawapresnya," tuturnya lagi.
Kemungkinan besar deklarasi akan diadakan di Banyumas. Kota ini dipilih karena Banyumas merupakan kota yang mempunyai banyak sejarah, termasuk tentang Prabowo. "Leluhurnya (Prabowo) ada di sana, ayahnya juga ada di sana," kata Arief.
Selain itu alasan lain Banyumas dipilih adalah karena Banyumas merupakan sebuah kota ksatria. Kita tempat mempertahankan kemerdekaan. "Artinya Banyumas itu mempunyai makna yang sangat besar bagi negara Indonesia," tutur Arief.
Baca juga: Prabowo Akhirnya Kembali Bertarung dalam Pilpres 2019
Topik:
Berita Terkini Lainnya
