Jakarta Banjir (Lagi): Bukan Pemprov, Jangan-jangan Itu Salahmu

Bisa saja, kan?

Setelah mengalami musim kemarau yang berkepanjangan, Indonesia dan Jakarta khususnya, mulai masuk ke musim penghujan. Banyak dari kita yang bersyukur dengan datangnya musim ini karena di beberapa wilayah yang mulai mengalami kekeringan. Di sisi lain, tidak jarang pula masyarakat yang mulai khawatir akan terjadinya "bencana" lain, yakni banjir. Di ibukota contohnya, kota yang sering menjadi langganan banjir tahunan. Sayangnya, beberapa dari mereka justru menyalahkan Pemprov DKI yang dianggap "tidak becus" mengurus masalah banjir sehingga selalu terjadi tiap tahun. Apakah benar seperti itu? Padahal Pemprov sudah berupaya menanggulanginya, lho. Kebijakan preventif apa saja yang sudah dilakukan?

1. Program normalisasi sungai dan waduk.

Jakarta Banjir (Lagi): Bukan Pemprov, Jangan-jangan Itu SalahmuSumber Gambar: radaronline.com

Program ini termasuk mengeruk kembali waduk di Jakarta yang mulai mendangkal agar kapasitas waduk dapat dimaksimalkan. Waduk tersebut diantaranya adalah Waduk Pluit Jakut, Waduk Tomang Jakbar dan Waduk Pondok Labu. Sedangkan program normalisasi sungai termasuk merelokasi penduduk yang tinggal di bantaran kali Ciliwung dan juga normalisasi di kali Pesanggrahan, Angke, hingga Sunter.

2. Memaksimalkan berbagai pompa atau penyedot yang sudah dimiliki oleh Pemprov.

Jakarta Banjir (Lagi): Bukan Pemprov, Jangan-jangan Itu SalahmuSumber Gambar: kompas.com

Pemprov DKI setidaknya memiliki 555 pompa dan memperbaiki yang masih rusak agar dapat bekerja secara maksimal.

3. Penggelontoran dana ke daerah penyangga Ibukota.

Jakarta Banjir (Lagi): Bukan Pemprov, Jangan-jangan Itu SalahmuSumber Gambar: kontan.co.id

Pemprov DKI sebelumnya telah menyalurkan dana ke daerah sekitar ibukota seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi hingga lima miliar rupiah. Hal ini karena Pemprov meyakini bahwa banjir DKI sebagian juga akibat kiriman dari daerah sekitarnya sehingga diperlukan koordinasi yang kuat dengan Pemda kota-kota tersebut.

4. Membangun terowongan Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT).

Jakarta Banjir (Lagi): Bukan Pemprov, Jangan-jangan Itu SalahmuSumber Gambar: inilah.com

Sebelumnya Pemprov DKI sudah memiliki Banjir Kanal Timur (BKT) dan Banjir Kanal Barat (BKB). Pemprov meyakini jika terowongan dari Ciliwung menuju BKT selesai dibangun, debit air di Ciliwung akan berkurang dan banjir di sekitaran kali akan berkurang pula.

5. Pembangunan waduk di Ciawi, Bogor.

Jakarta Banjir (Lagi): Bukan Pemprov, Jangan-jangan Itu SalahmuSumber Gambar: nasionalisrakyatmerdeka.wordpress.com

Untuk melengkapi waduk yang sudah ada, Pemprov DKI bekerja sama dengan Pemkot Bogor juga berencana membangun waduk di Ciawi, Bogor. Hal ini akan berguna agar air bisa ditampung terlebih dahulu di waduk sebelum di alirkan ke sungai sehingga banjir kiriman dari Bogor diharapkan dapat diminimalisir.

Sayangnya, hal ini belum berpengaruh terlalu signifikan. Hal ini dibuktikan dengan data yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Berdasarkan data yang dikeluarkan olehnya, total daerah yang terendam banjir pada musim penghujan awal tahun 2015 ada di 33 kecamatan. Ada sekitar 4.800 keluarga atau 15.500 jiwa yang terdampak banjir. Hal ini kemudian mengakibatkan sekitar 5.980 jiwa warga harus mengungsi.

Jakarta Banjir (Lagi): Bukan Pemprov, Jangan-jangan Itu SalahmuSumber Gambar: voaindonesia.com

Lalu, apa yang salah dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI? Atau justru ini salah pihak lainnya? Usut punya usut, ternyata kesadaran masyarakat atas kebersihan lingkungan dinilai terlalu rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih menumpuknya sampah di tiap pintu air. Selain itu temuan dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) juga cukup mengejutkan. KLH mencatatkan pada tahun 2012 lebih dari 70.000 sampah dibuang ke Ciliwung. Dimana sekitar 70 persennya merupakan sampah rumah tangga. Artinya, kesadaran masyarakat untuk melakukan hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya ternyata masih sangat minim. 

Jakarta Banjir (Lagi): Bukan Pemprov, Jangan-jangan Itu SalahmuSumber Gambar: okezone.com

Bahkan, menurut temuan dari Kementrian Pekerjaan Umum, jumlah sampah yang dibuang ke Ciliwung ternyata penyebab utama dari banjir Jakarta. Ini berarti banjir yang terjadi di Jakarta bukan sepenuhnya salah kebijakan Pemprov DKI. Lalu, salah siapa? Tentu, ini salah kamu! Iya, ini salah kamu yang masih saja tidak peduli lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Ini salah kamu yang hanya bisa ngomel dan marah-marah karena banjir tanpa menyadari bahwa ini adalah salah kamu sendiri. Jadi mulai sekarang, mari berubah! Perubahan kecil ini berasal dari sendiri yang akan memberikan dampak besar pastinya.

Topik:

Berita Terkini Lainnya