Waskita dan BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Tol Becakayu

Tujuh pekerja proyek Tol Becakayu masih menjalani perawatan

Jakarta, IDN Times - Tujuh pekerja konstruksi Tol Bekasi, Cawang, Kalimalang, Kampung Melayu (Becakayu) yang menjadi korban ambruknya pier head sedang menjalani perawatan intensif di RSU Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur. 

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi memastikan korban telah ditangani dengan baik oleh dokter.

"Saya memastikan semua korban bisa ditangani dengan baik oleh dokter profesional," ujar Arie usai mengunjungi korban di RSU UKI, Cawang Jakarta Timur, Selasa (20/2). 

1.  Biaya pengobatan korban ditanggung PT Waskita Karya

Waskita dan BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Tol BecakayuIDN Times/Linda Juliawanti

Kepala Divisi III PT Waskita Karya Dono Parwoto mengatakan ketujuh korban luka akibat kecelakaan kerja yang kini masih menjalani perawatan di rumah sakit, tidak akan dikenakan biaya.

"Mulai dari rumah sakit, pokoknya semua kita tanggung. Ada asuransinya. Kita kan ada asuransi pengobatannya, itu ada asuransinya. Itu kan ada di ketentuannya," kata Dono di kantor Waskita Karya, Jakarta Timur.

Baca juga: Begini Kondisi Terakhir korban Ambruknya Bekisting Pierhead di Tol Becakayu

2. Rencana penambahan shift kerja

Waskita dan BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Tol BecakayuIDN Times/Teatrika Putri

Dono menjelaskan saat ini pengerjaan proyek Tol Becakayu terbagi dua shift. Para pekerja yang menjadi korban sedang bekerja pada shift dua.

"Kemarin ada dua shift, cuman sekarang kita kaji apakah perlu tiga shift. Dari jam empat sore, lalu istirahat, kalau dia lembur berarti sampai jam delapan. Jam delapan malam itu shift yang kedua sampai selesai, sampai pagi. Karena pengecoran beton itu gak boleh berhenti," kata dia. 

Lebih lanjut, Dono menyebutkan, seandainya tak ada hal-hal yang menghalangi pengerjaan proyek, mestinya Tol Becakayu dapat diselesaikan tahun ini.

"Sekarang kita perlu tunggu moratorium itu berapa lama. Kita sih sebenarnya siap lanjutkan. Tahun ini Becakayu bisa selesai kalau gak ada hal-hal yang terlalu signifikan. Berapa lama selesainya itu kan tergantung investigasinya," tutur Dono.

3. BPJS Ketenagakerjaan siap memberikan layanan dengan cepat

Waskita dan BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Tol BecakayuIDN Times/Teatrika Putri

Sementara, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif yang juga menjenguk korban di RS UKI menyatakan siap memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh korban.

"Kami dari jajaran BPJS Ketenagakerjaan siap memberikan pelayanan tim reaksi cepat, jika terjadi musibah seperti ini. Kami juga sudah sampaikan kepada korban bahwa siap memberikan perlindungan pengobatan dari operasi sampai kontrolnya, sampai sembuh dan bekerja kembali," ujar Krishna di RS UKI. 

4. Wijaya Karya tertib membayar iuran pekerja

Waskita dan BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Tol BecakayuIDN Times/Linda Juliawanti

Krishna memastikan PT Wijaya Karya selaku kontraktor sudah membayar iuran secara rutin kepada para pekerjanya.

"Institusi kontraktor sudah tertib iuran dan mendaftarkan 700 pekerjanya untuk proyek Tol Becakayu," ucap dia.

Terkait perkiraan biaya, Krishna enggan membeberkan lebih lanjut. "Perkiraan biaya bukan permasalahan, yang penting kami memberikan perlindungan dan jaminan sosial, khususnya kepada korban sampai sembuh," ucap dia.

Krishna mengimbau agar seluruh perusahaan yang menjalankan proyek kontruksi segera mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan setelah menangnya tender. Apalagi mengingat kecelakaan kerja bukan kali pertama terjadi.

"Menyampaikan rasa prihatin yang sangat mendalam atas terjadinya musibah ini. Semua kondisi korban dalam perawatan yang sangat baik RS UKI.  Saya harap untuk ke depannya musibah ini dapat kita hindari dengan menggalakan K3," ungkap dia.

Baca juga: Tol Becakayu Ambruk, Komisi V akan Evaluasi Proyek Infrastruktur Secara Menyeluruh

Topik:

Berita Terkini Lainnya