Mungkinkah Jokowi Maju Jadi Capres Tunggal?

Prabowo Subianto sampai sekarang belum juga mendeklarasikan diri

Jakarta, IDN Times - Peta politik di Pilpres 2019 masih belum terlihat jelas. Untuk saat ini, baru Joko "Jokowi" Widodo saja yang dipastikan maju dengan dukungan lima partai yakni PDIP, Hanura, Nasdem, PPP, dan Golkar. Koalisi kelima partai tersebut sudah lebih dari cukup untuk mengusung seorang presiden. 

Saat ini, belum ada kandidat yang cukup kuat untuk maju menjadi pesaing Joko Widodo memperebutkan kursi orang nomor 1 di Indonesia. Apakah memungkinkan Jokowi maju sebagai calon tunggal dalam Pilpres 2019?

1. Mustahil capres tunggal

Mungkinkah Jokowi Maju Jadi Capres Tunggal?okezone.com

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang diharapkan akan kembali maju melawan Jokowi, hingga kini belum juga mendeklarasikan diri. Sehingga wacana terjadinya capres tunggal pun mulai mencuat.

Mengetahui hal itu, Sekretaris Jenderal PKB, Abdul Kadir Karding, memastikan calon tunggal mustahil terjadi dalam perhelatan pesta demokrasi sekelas pemilihan presiden. 

"Kalau lihat peta politik yang ada, kotak kosong gak mungkin terjadi karena Pak Prabowo awal April akan mendeklarasikan diri atau dideklarasikan oleh pendukungnya. Dipastikan PKS mendukungnya sehingga dapat memenuhi syarat Presidential Threshold. Jadi, ada kompetisi Prabowo dan Jokowi," kata Abdul dalam diskusi bersama PARA Syndicate bertajuk 'Skenario Jokowi 2019: Apa Kriteria Cawapres?' pada Jumat (16/3).

Baca juga: Apa Jadinya Jika Jokowi Berpasangan dengan Prabowo Pada Pilpres 2019?

2. Dua partai beri kode, tinggal PAN yang belum tentukan sikap

Mungkinkah Jokowi Maju Jadi Capres Tunggal?IDN Times/Linda Juliawanti

Adapun kondisi saat ini, tak sedikit pihak menginginkan akan ada poros baru yang dibuat oleh PKB, Partai Demokrat dan PAN. Terlebih, popularitas Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Kader Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, terbilang tinggi. 

Menurut Abdul, hal tersebut mungkin saja terjadi, tapi kemungkinan itu sangat kecil. Abdul menilai Demokrat sudah berkode akan merapat ke Jokowi. Sementara, partainya berharap agar Jokowi bisa menang.

"Lima partai yang usung Pak Jokowi, Insya Allah bulat, digoyang kayak apapun bakal tetap dukung. Sementara, Demokrat cenderung ke Jokowi. Pak SBY pada rapimnas ngajuin 'proposal' ke Pak Jokowi katanya Beliau akan bisa bekerja sama asalkan sistem perangkat dan visi misi disepakati bersama begitu kan," kata dia.

"Nah, Kalau PKB hanyalah soal waktu dan deklarasi ke publik aja. Kami PKB ingin Pak Jokowi menang, itu poinnya. Jadi yang belum menentukan tinggal PAN,"ujar dia melanjutkan. 

3. Poros baru sangat kecil, muncul alternatif mungkin

Mungkinkah Jokowi Maju Jadi Capres Tunggal?IDN Times/Sukma Shakti

Untuk itu, Abdul menyebut terjadinya poros baru sangat kecil. Justru kemungkinan besar yang muncul adanya alternatif calon presiden lainnya. 

"Menurut saya, sangat kecil kemungkinannya ada poros baru, tapi kemungkinan adanya alternatif itu baru mungkin, yaitu ketika Pak Prabowo bersikap seperti Bu Mega mencalonkan orang lain, apakah itu Pak Gatot, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, atau lainnya nah itu alternatif namanya. Gak ada kemungkinan lainnya, kecil sekali,"ujarnya.

Baca juga: Disokong Gerindra Maju Pilpres 2019, Prabowo Siapkan Strategi Indonesia ke Depan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya