Rizieq Shihab Jadi Kandidat Capres, Demokrat: Di Zaman SBY Dia Terpidana

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat angkat suara terkait masuknya nama imam besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, sebagai kandidat calon presiden 2019 dalam survei Indo Barometer, yang dirilis pada Selasa (22/5).

Pasalnya, dalam survei dengan simulasi top of mind, nama Rizieq bertengger sebagai kandidat capres dengan elektabilitas 0,1 persen, sejajar dengan Emha Ainun Najib (Cak Nun) dan Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto.

1. 30 persen masyarakat cemas dalam memandang agama dan negara

Rizieq Shihab Jadi Kandidat Capres, Demokrat: Di Zaman SBY Dia TerpidanaIDN Times/Sukma Shakti

Dalam survei tersebut disebutkan 68,6 persen publik puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Namun, hanya 55,5 persen saja publik menginginkan Jokowi memimpin di periode kedua, sementara 30,2 persen tidak menginginkan Jokowi terpilih lagi. 

Baca juga: Survei Indo Barometer: 58,2 Persen Rakyat Tak Tahu Nawa Cita

Menurut Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik, dalam angka tersebut terlihat ada kecemasan publik, terutama mengenai masalah kebhinekaan di era Jokowi. 

"Saya kira 30 persen orang dalam survei Indo Barometer ini ada kecemasan dalam memandang agama dan negara. Saya melihat ada satu konsekuensi yang menguat di mana akibat dari kampanye tertentu yang tujuannya mendorong kebhinekaan tetapi entah apa yang keluar justru memisahkan antara negara dan agama," ujar Rachlan. 

2. Muncul tokoh politik baru seperti Rizieq Shihab

Rizieq Shihab Jadi Kandidat Capres, Demokrat: Di Zaman SBY Dia TerpidanaIDN Times/Istimewa

Akibat pemisahan antara sikap agama dan bernegara menyebabkan orang berpandangan bahwa memilih beragama ketimbang bernegara sehingga memunculkan sejumlah tokoh politik seperti Rizieq. 

"Saat ini barusan kita lihat tiba-tiba ada orang yang bernama Habib Rizieq, terpidana dua kali di zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sekarang ada di kepala orang menjadi capres," kata dia. 

3. Di zaman Rizieq tak pernah menjadi tokoh politik

Rizieq Shihab Jadi Kandidat Capres, Demokrat: Di Zaman SBY Dia TerpidanaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut dia, di masa ketika SBY memimpin, Rizieq tak pernah menjadi tokoh politik. Bahkan ketika itu Rizieq adalah terpidana. 

"(Di zaman SBY) Habib Rizieq ini terpidana, aksi sweeping dan lain-lain"  ujarnya menegaskan. 

"Saya bisa nilai di zaman SBY, ketika di masa Jokowi ini ditujukan menjaga kebinekaan justru sebaliknya, kebhinekaan ini di zaman SBY lebih low intencity conflict, disimpan. Walaupun di bawah hukum dimainkan, tapi ini gak bisa naik jadi satu isu dan menimbulkan  gerakan politik," ujarnya.

4. Jokowi tidak tertandingi tapi jangan percaya diri

Rizieq Shihab Jadi Kandidat Capres, Demokrat: Di Zaman SBY Dia TerpidanaTwitter/@KemensetnegRI

Lebih lanjut, Rachlan mengatakan secara elektabilitas sudah jelas Jokowi, sebagai petahana, pasti menang melawan siapapun. 

"Tingkat kepuasan juga cukup tinggi, dan itu rasanya membuat peluang bagi oposisi atau figur lain di 2019 praktis tidak ada. Lalu rasanya tidak asa alternatif lain, secara faktual cuma Prabowo yang bisa menandingi. Orang sulit membayangkan siapa yang akan jadi rival Jokowi selain Prabowo. Yang baru-baru ada tapi masih jauh di bawah," ungkapnya. 

Menurutnya, tinggal Pak Jokowi menjaga agar jangan sampai ada memori buruk yang keliru di mata pemilih saat berjalan menuju bilik suara.

"Kalau boleh saya bilang, Jokowi ini tidak tertandingi tapi jangan terlalu percaya diri," tandasnya.

Baca juga: Begini Pesan Amien Rais Kepada Jokowi dan Prabowo yang Bikin Adem

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya