Polri: Hoax Bikin Masyarakat Terkotak-kotak

Hoax mulai masif sejak Pilkada DKI Jakarta

Jakarta, IDN Times - Penyebaran berita bohong alias hoax semakin masif. Terlebih, tahun ini merupakan tahun politik, di mana digelarnya Pilkada Serentak yang disusul Pemilu 2019.

Pemerintah beranggapan munculnya hoax di Indonesia telah terorganisir. Tujuannya membuat gaduh negeri ini. 

1. Hoax muncul sejak Pilkada DKI, membuat masyarakat terkotak-kotak

Polri: Hoax Bikin Masyarakat Terkotak-kotak IDN Times/Linda Juliawanti

Kepala Biro Multimedia Markas Besar Kepolisian RI Brigjen Rikwanto mengatakan fenomena hoax mulai merebak dalam kurun waktu 1,5 tahun lewat Pilkada DKI Jakarta 2017. 

"Hoax yang bermunculan sejak Pilkada DKI ini memberikan kesan seakan kita ini sudah terkotal-kotak," ujar Rikwanto dalam diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (13/2). 

Bahkan, Rikwanto menilai hoax kini sudah menjadi komunitas yang merebak dalam kehidupan, mulai dari sekolah, lingkungan, hingga kelompok sosialisasi.

"Yang parah adalah ketika hoax ini dibangun untuk tujuan-tujuan tertentu yang melanggar hukum. Seperti dibuat oleh MCA (Muslim Cyber Army)," kata dia. 

Baca juga: Polda: Ada Lima Laporan Hoax Setiap Hari

2. Larangan azan dan penganiyaan ulama jadi 'gorengan' penyebar hoax

Polri: Hoax Bikin Masyarakat Terkotak-kotak IDN Times/Linda Juliawanti

Rikwanto juga menuturkan di Indonesia ada sejumlah topik yang kerap digoreng oleh para penyebar hoax. 

"Larangan azan dan kebangkitan PKI, juga isu penganiyaan ulama jadi isu yang tak kalah heboh dimanfaatkan penyebar hoax, dikarang-karang sehingga menjadi momok di masyarakat," tuturnya.

3. Rekayasa bikin gaduh negara 

Polri: Hoax Bikin Masyarakat Terkotak-kotak IDN Times/Linda Juliawanti

Lebih lanjut, Rikwanto menyampaikan bahwa isu-isu bohong yang disebut kelompok maupun individu penyebar hoax sengaja dibuat untuk membuat negara gaduh. Terlebih, kelompok penyebar hoax ternyata sudah terorganisir dengan baik.

"Ini banyak sekali groupnya sudah teroganisir sehingga punya solidaritas sendiri. Seperti MCA atau yang kemarin kita tangkap di Jakarta di mana ada 1000 akun diretas isinya menghina nabi," ucapnya.

"Jadi saya harap ini jangan dibela-bela lagi lah, karena itu kan rekayasa untuk membuat negara gaduh," lanjut dia.

Baca juga: Fahri Hamzah dan Fadli Zon Dilaporkan ke Polisi, Diduga Menyebarkan Hoax

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya