Pencalonan Prabowo Memudahkan Jokowi di Pilpres 2019, Begini Alasannya

Gak ada lagi kotak kosong ya

Jakarta, IDN Times - Lima partai pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019 yakni PDIP, PPP, Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem, makin solid merapatkan barisan setelah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dipastikan kembali mencalonkan sebagai capres.

1. Majunya Prabowo menghilangkan spekulasi kotak kosong

Pencalonan Prabowo Memudahkan Jokowi di Pilpres 2019, Begini AlasannyaIDN Times/Teatrika Putri

Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy (Romi) mengapresiasi keberanian Prabowo yang kembali maju menghadapi Jokowi dalam Pilpres 2019. Menurutnya, keputusan itu juga mengakhiri spekulasi kotak kosong yang sempat mencuat belakang ini.

"Keputusan majunya Pak Prabowo mengakhiri dua spekulasi, spekulasi pertama tentang kotak kosong, kedua mengakhiri spekulasi poros ketiga karena dengan diputuskannya deklarasi oleh Partai Gerindra, sehingga partai yang ada tidak bisa lagi mengusung poros ketiga," kata Romi di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/4). 

Baca juga: Video Viral Prabowo Telanjang Dada Bikin Warganet Gagal Fokus

2. Pilpres 2019 akan lebih mudah

Pencalonan Prabowo Memudahkan Jokowi di Pilpres 2019, Begini AlasannyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Romi menilai Pilpres 2019 akan berjalan lebih mudah, mengingat partai koalisi pendukung Jokowi memiliki basis yang kuat di daerah.

"Posisi Jokowi sebagai incumbent dapat memberikan dukungan lebih dibandingkan dulu yang berada di luar. Kemudian kerja nyata yang sudah dilakukan oleh Jokowi dari 3,5 tahun ini yang juga tercermin pada lembaga survei yang sudah menunjukkan angka di atas 60 persen," kata dia.

3. Diharapkan tidak ada lagi politik identitas dan intimidasi

Pencalonan Prabowo Memudahkan Jokowi di Pilpres 2019, Begini AlasannyaANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Cucu mantan Menteri Agama Muhammad Wahib Wahab ini berharap agar Pilpres 2019 nanti tak akan terjadi politik SARA dan pendukung yang mengintimidasi pasangan calon.

"Re-match antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo saya mengharapkan tidak seintimidatif seperti kemarin dengan mengirimkan pesan-pesan ujaran kebencian yang berkonotasi berbasis SARA," kata dia.

"Kontestasi politik yang akan datang ini, apalagi sebagai pertarungan kedua dengan pelaku yang sama, diharapkan menjadi kontestasi yang menyejukkan, menghibur kepada rakyat kita. Maka kita harus menjaga ini untuk kontestasi politik ini dengan cara yang bermartabat," Romi menambahkan.

Baca juga: Ini Penjelasan Gerindra soal Video Prabowo Diarak Sambil Telanjang Dada

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya