Kisah Pilu Saudara Kembar Aipda Denny Korban Insiden Mako Brimob Berdarah

Aipda Denny akan berulang tahun pada 15 Mei mendatang

Jakarta, IDN Times - Isak tangis mengiringi kepergian Aipda Denny Setiadi, korban tewas dalam insiden kericuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5). Aipda Denny mengalami luka bacok dan tembak di dada kanannya, akibat kekejian napi teroris. 

Di antara ratusan orang yang mendatangi penghormatan terakhir almarhum Aipda Denny, ada satu orang yang begitu terguncang, yakni saudara kembar Denny, Dewi Lukmianti. 

1. Dewi mengetahui Aipda Denny meninggal pada Rabu siang

Kisah Pilu Saudara Kembar Aipda Denny Korban Insiden Mako Brimob BerdarahIDN Times/Linda Juliawanti

Dengan mata merah dan sembab, Dewi menguatkan diri untuk membagi kisahnya kepada awak media. Dia mengetahui kematian saudara kembarnya telah tiada baru siang ini, Rabu (9/5), sekitar pukul 11.00 WIB.

"Kalau keluarga tahu jam 4 dini hari jadi korban, cuma dikasih tahu mohon doanya. Karena pada saat itu tahunya kembaran saya masih disandera, mudah-mudahan selamat. Ternyata dikabarin lagi jam 11 udah gak ada," ujar Dewi di kediamannya, Jalan Kramat 3E nomor 46, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/5) malam.

Baca juga: Tangis Warnai Kedatangan Jenazah Korban Mako Brimob Berdarah di Rumah Duka

2. Rencana merayakan ulang tahun bersama pada 15 Mei

Kisah Pilu Saudara Kembar Aipda Denny Korban Insiden Mako Brimob BerdarahIDN Times/Linda Juliawanti

Dewi mengatakan semestinya dia bersama Aipda Denny merayakan ulang tahun yang ke-33 pada 15 Mei 2018 mendatang. Rencananya, keluarga besar akan berkumpul sekalian menggelar munggahan.

"Rencananya karena mau bulan suci Ramadan, kita sekali-kali kumpul satu keluarga, sekalian merayakan ulang tahun kita ke-33. Karena udah sibuk satu sama lain jadi jarang bertemu. Tapi ternyata Allah berkehendak lain," ucap Dewi, dengan berlinang air mata.

3. Terakhir Dewi berkomunikasi dengan Aipda Denny sepekan lalu

Kisah Pilu Saudara Kembar Aipda Denny Korban Insiden Mako Brimob BerdarahIDN Times/Linda Juliawanti

Dewi yang saat ini fokus sebagai ibu rumah tangga juga menceritakan komunikasi terakhir dirinya dengan Aipda Denny melalui WhatsApp pada pekan lalu.

"Terakhir ketemu bulan lalu, tapi Senin kemarin komunikasi melalui WhatsApp, lagi menyusun rencana untuk kumpul-kumpul aja. Beliau bilang gak bisa memang waktunya, karena kondisi kerjanya juga karena tanggal 15 itu Selasa kan," kata dia.

4. Di mata Dewi, Aipda Denny sosok yang bersahabat dan rendah hati

Kisah Pilu Saudara Kembar Aipda Denny Korban Insiden Mako Brimob BerdarahIDN Times/Linda Juliawanti

Menurut Dewi, Aipda Denny adalah sosok yang bersahabat. Meski sibuk bertugas sebagai polisi, almarhum selalu berusaha meluangkan waktu untuk keluarganya.
 
"Beliau selalu berusaha sebisa mungkin kumpul makan-makan, nyenengin keponakan. Dia sangat friendly, bersahabat satu sama lain, mudah bergaul, rendah hati, kebanggaan banget, karena di kita yang penerus Polri dia," ungkap dia.

Sejak kecil Dewi dan Aipda Denny hampir tak terpisahkan. Selalu bersama dari sekolah dasar hingga SMP.

"Sebagai kembaran, namanya saudara, kita kalau ketemu cekcok, saling beda pendapat, tapi namanya saudara balik lagi, akur-akur lagi," kata dia.

5. Dewi berpesan agar kepada sesama kita tidak saling melukai

Kisah Pilu Saudara Kembar Aipda Denny Korban Insiden Mako Brimob BerdarahIDN Times/Linda Juliawanti

Dewi berharap dari kejadian ini tidak ada lagi polisi dan tersangka yang saling melukai. Karena kematian seperti yang dialami saudara kembarnya itu sangat menyakitkan bagi keluarga dan orang terdekat. 

"Jangan saling melukai satu sama lain, harusnya damai. Kalau pun meninggal juga ya meninggal yang wajar, sakit, kalau dalam kondisi begitu kan rasaya lebih sakit. Tadinya ketemu sehat, telepon-teleponan tahu-tahunya breg (meninggal)," ucap Dewi, kembali menangis.

Dewi meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang merasa pernah tersakiti oleh Aipda Denny.

"Untuk seluruh masyarakat yang kenal saudara saya, jika punya kesalahan baik sengaja atau tidak, saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," tutup Dewi.

Aipda Denny meninggal akibat kericuhan di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5) malam. Denny meninggalkan seorang istri dan balita perempuan berumur tiga tahun. 

Selain Denny, korban meninggal lainnya dari pihak kepolisian yakni Ipda Ros Puji, Briptu Fandi Setyo Nugroho, Bripda Syukron Fadli, dan Bripda Wahyu Catur. Satu narapidana kasus teroris yakni Benny Syamsu juga meninggal tertembak karena berusaha melawan kepada polisi.

Baca juga: Setelah Reses, Komisi III Akan Lakukan Kunjungan Spesifik ke Mako Brimob

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya