Ini Cara Menag Lukman Cegah Radikalisme Lewat Dunia Pendidikan

Lukman menyebut pendidikan bagi manusia sepanjang hayat

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan mengenai pentingnya pendidikan bagi manusia. Menurut dia pendidikan menjadi proses yang tidak pernah terhenti sejak manusia hadir di dunia hingga meninggal dunia. 

"Itulah bukti betapa penting pendidikan ini," ujar Lukman dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (14/3).

1. Dalam pendidikan harus diterapkan nilai ketuhanan

Ini Cara Menag Lukman Cegah Radikalisme Lewat Dunia PendidikanTwitter/@Kemenag_RI

Lukman mengatakan dalam pendidikan harus memasukkan nilai-nilai ketuhanan. Sebab, dalam diri manusia apapun agamanya, itu ada ruh Tuhan.

"Dan pendidikan adalah proses memanifestasikan potensi dalam diri manusia, sehingga kebajikan bisa tersebar di seluruh alam. Pendidikan penting dan tiada akhir, tanpa berkesudahan. Maka kalau kita mendidik, maka kita sedang mengupayakan untuk menghadirkan nilai-nilai Tuhan," tutur dia.

Baca juga: 5 Fakta Menag Lukman Hakim Saifuddin Yang Tidak Banyak Diketahui

2. Program pendidikan Islam bermuara pada moderasi Islam

Ini Cara Menag Lukman Cegah Radikalisme Lewat Dunia PendidikanTwitter/@Kemenag_RI

Lukman pun mengimbau kepada jajaran pejabat pendidikan Islam, agar menyusun program yang bermuara pada moderasi agama dan Islam, agar tidak melahirkan pemahaman yang radikal.

"Moderasi Islam itu lawan dari esktrem berlebihan yang semua merujuk pada kitab, mengacu pada teks semata dan mengabaikan konteks, tidak terima penafsiran yang kontekstual, kekuatan nalar, dan akal pikiran manusia," kata dia.

Moderasi Islam adalah upaya untuk mensinergikan dua pendekatan antara teks dan nalar, sehingga keduanya tidak menjadi ekstrem.

"Bagaimana mungkin menggunakan teks tanpa menggunakan nalar, sebagaimana penggunaan nalar juga harus bersumber pada teks. Keduanya harus digunakan bersamaan," ujar dia.

3. Menjaga beragama dengan tetap ber-Indonesia

Ini Cara Menag Lukman Cegah Radikalisme Lewat Dunia PendidikanTwitter/@Kemenag_RI

Selain itu, Lukman mengingatkan tentang pemahaman konteks pendidikan Islam tanpa mengabaikan konsep Indonesia. 

"Maksudnya, kalau kita mengamalkan ajaran agama maka itu merupakan wujud pengamalan dalam rangka menjaga negara Indonesia sebagai negara yang agamis, tidak sekuler, dan tidak memisahkan nilai agama dalam keseharian. Begitu juga sebaliknya kita ber-Indonesia adalah untuk mengamalkan agama yang kita anut," dia memaparkan.

Menag Lukman membuka rapat koordinasi nasional Kementerian Agama, Rabu (14/3). Rakornas tersebut digelar selama tiga hari. Pada kesempatan ini, Lukman juga mengumumkan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), yang mulai dibuka hari ini, Kamis (15/3) hingga 15 April 2018. Seluruh informasi beasiswa dapat diakses di laman resmi Kementerian Agana RI.

Baca juga: Buka Rakornas Kementerian Agama, Menteri Lukman Malah Tanyakan Soal Dilan dan Milea

Topik:

Berita Terkini Lainnya