Ini 5 Cara Kekinian KPU Sosialisasikan Pemilu 2019

Ada drama wayang loh

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bergerak cepat untuk mensosialisasikan Pemilu 2019 dengan melaksanakan pagelaran seni budaya bertajuk Menyongsong Penyelenggaraan Pemilu Serentak di area timur kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 21 April malam.

Melalui acara ini, KPU mengajak seluruh masyarakat Jakarta dan sekitarnya hadir meramaikan, dalam rangka titik hitung mundur menuju hari pemungutan suara Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019.

Dalam kegiatan ini, ada lima kegiatan menarik, apa saja? 

1. Mengundang artis Ibu Kota 

Ini 5 Cara Kekinian KPU Sosialisasikan Pemilu 2019IDN Times/Linda Juliawanti

Area timur kawasan Monas dipadati ribuan masyarakat, mereka berbondong-bondong datang dari sejumlah daerah di Ibu Kota dan sekitarnya, menyaksikan acara hitung mundur Pemilu 2019. 

Penonton menyaksikan tembang ternama yang dilantunkan artis-artis Ibu Kota seperti Kikan (eks Cokelat), Dewi Gita, hingga Wali Band. Duet Anya Dwinov dan Ronal Supradja selaku pembawa acara ini, memberikan sedikit informasi seputar pemilu, yang dibalut dengan lawakan hingga menghibur hadirin. 

Baca juga: Pemilu 2019: Ada Tambahan 15 Kursi untuk DPR

2. Meluncurkan maskot dan jingle pemilu

Ini 5 Cara Kekinian KPU Sosialisasikan Pemilu 2019IDN Times/Linda Juliawanti

KPU juga meluncurkan maskot dan jingle resmi yang akan dipergunakan pada penyelenggaraan Pemilu 2019 dengan tema Pemilih Berdaulat Negara Kuat.

"Malam ini kita meluncurkan maskot dan jingle Pemilu 2019. Maskotnya adalah Sang Suara itu singkatan dari Sang Surat Suara, sementara jingle pemenangnya bertema Pemilu Berdaulat, Negara Kuat," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Monas, Jakarta, Sabtu (21/4) malam.

Maskot dan jingle tersebut, kata Wahyu, dipilih melalui lomba yang telah dilakukan sebelumnya.

"Semua peserta 500 orang tapi pemenangnya adalah Pemilu Berdaulat Negara Kuat, proses seleksinya terbuka. Kita juga melibatkan juri-juri yang dapat dipertanggungjawabkan, ada Eros (Sheila on 7), Sandi Sandoro, dosen IKJ, sama dengan maskot jurinya ada Djajuk Herianto, dan seniman lain dan dosen IKJ," kata Wahyu.

Jingle Pemilu berjudul Pemilu Berdaulat Negara Indonesia Kuat ini diciptakan L Agus Wahyudi M dan diaransemen ulang oleh Eros Sheila On 7, serta dibawakan langsung oleh Kikan, eks vokalis Cokelat. 

3. Sosialiasikan pemilu 2019 lewat drama wayang

Ini 5 Cara Kekinian KPU Sosialisasikan Pemilu 2019IDN Times/Linda Juliawanti

Menariknya, sosialisasi pemilu 2019 itu juga dihadirkan dengan seni lakon, yang bercerita tentang pemilu yang diperankan oleh Parto 'Patrio', Andhika Pratama, Aziz Gagap, Deni Cagur, dan Nunung, serta komisoner dan pejabat KPU Rl.

Kisah dibalut ala komedi yang mengocok perut hadirin, dengan menyelipkan pesan-pesan tentang proses pemungutan suara yang disampaikan pada akhir acara oleh Ketua KPU Arief Budiman.

"Bagi yang namanya belum masuk silakan lapor sekarang. Nanti 17 April 2019 datang ke TPS jam 7 pagi sampai jam 13.00, jangan jam 14.00 karena sudah terlambat. Penting tiap lima tahun ada pemilu untuk memilih pemimpin negeri ini, tidak terlalu susah, tidak terlalu rumit untuk jadi pemilih. Syaratnya mudah, Anda cuma disyaratkan usia 17 tahun, kalau belum 17 tahun tidak apa-apa, asal sudah menikah," ucap Arief. 

4. Monas dihias dengan simbol-simbol pemilu

Ini 5 Cara Kekinian KPU Sosialisasikan Pemilu 2019IDN Times/Linda Juliawanti

Pada malam itu, Monas juga dihias penuh cahaya bertema pemilu. Terdapat panggung besar yang didirikan di sisi kanan Monas. Hadir juga pejabat negara, pimpinan dan perwakilan partai politik yang berdandan dengan tema Indonesia. 

Malam itu juga penampilan Monas berubah menjadi lebih keren dengan menghadirkan tema pemilu. Rangkaian pesan pemilu seperti "Ayo Memilih", "www.kpu.go.id", dan "Sukseskan Pemilu 2019" berganti-gantian menghiasi Monas dengan cahaya laser berwarna hijau.

5. Acara digelar serentak di seluruh daerah

Ini 5 Cara Kekinian KPU Sosialisasikan Pemilu 2019kpu.go.id

Ternyata kegiatan ini tidak hanya digelar di Jakarta, namun, hampir di seluruh daerah. Sosialiasasi pemilu 2019 juga dikemas dengan cara yang sama, yakni seni budaya.

"Ini cara kita seni budaya karena kita menyelenggarakan serentak dan di seluruh Indonesia itu punya kultur seni budaya sendiri-sendiri. Di tingkat lokal macam-macam, ada yang pakai Jaran Kepang, ada yang pakai wayang ada yang di pasar macam-macam," tutur Arief.

Sudah siapkah kamu menyongsong pesta demokrasi 2019? 

Baca juga: Setahun Menuju Pilpres 2019, SBY Ingatkan Soal Hukum Rimba

Topik:

Berita Terkini Lainnya