Hadiri Persidangan Setya Novanto, Idrus Marham Minta Pansus Angket KPK Dihentikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mendatangi Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (28/12).
1. Saksikan persidangan Setya Novanto
Kehadiran Idrus di PN Tipikor tersebut guna menyaksikan rekannya di Partai Golkar yang tersangkut kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), Setya Novanto.
Idrus masuk ruang sidang dan duduk di samping Istri Novanto, Deisti Astriani Tagor yang tiba setelahnya.
2. Bicarakan Pansus KPK di DPR RI
Pada kesempatan ini, Idrus membicarakan Pansus Angket KPK di DPR RI. Menurutnya, sesuai dengan komitmen Ketua Umum Partai Golkar baru, Airlangga Hartarto, yang mempunyai misi bersih dan antikorupsi, sehingga Pansus Angket KPK dihentikan pada persidangan pertama tahun 2018.
"Sebagai tanda komitmen di bawah Airlangga, terkait Pansus Angket KPK sudah dibuat penggarisan kita ingin pada persidangn pertama tahun 2018 sudah harus diakhiri pansus angket KPK . Dan apabIla tidak berakhir, maka Partai Golkar akan menarik anggotanya dari pansus," kata dia Idrus.
Editor’s picks
3. Pansus Angket sudah terlalu lama
Partai Golkar menilai, tambahnya, perjalanan Pansus Angket KPK ini sudah terlalu lama. "Saya berpengalaman memimpin sebuah pansus yang juga sangat dinamis. Yakni Pansus Century dan itu bsa selesaikan dalam jangka waktu 60 hari. Namun Pansus KPK ini sudah terlalu lama, tapi belum ada titik temu dan satu tanda akan berakhir. Karena itu Partai Golkar ingin mengakhiri itu," jelasnya.
Ia pun mengkhawatirkan akan ada proses politiksasi yahg orientasinya akan melemahkan KPK.
"Partai Golkar berpandangan, sebagai sebuah lembaga penegak hukum yang lahir pada era reformasi, ini justru dibutuhkan dalam rangka pemberantasan korupsi ke depannya," tegas dia.
4. Pikirkan pengganti Setya Novanto di DPR
Sementara itu, mengenai kekosongan kursi Ketua DPR RI setelah 'ditinggal' Setya Novanto ditahan di Rutan Klas 1 Cabang Jakarta Timur KPK, Idrus menyebut Partai Golkar masih memikirkan secara matang.
"Berdasarkan arahan Ketum Airlangga, akan dibahas pada awal 2018 dan tentunya pembahasan terlebih dahulu akan dilakukan dengan pertimbangan matang," katanya.
Lebih lanjut Idrus mengatakan Partai Golkar akan memilih anggotanya yang bersih dan bebas, dari tindakan kriminal dan korupsi agar mampu meningkatkan elektabilitas partai. Khususnya menghadapi Pemilu 2019.
"Perlu dipertimbangkan dalam dua tahun kedepan, kira-kira kader Golkar yang diproyeksikan akan mampu meningkatkan kinerja DPR RI. Mengingat akan menghadapi pemilu 2019," tutupnya.