Cerita Unik Warga Kampung Pulo saat Banjir Melanda Permukimannya

BPBD mencatat 11.450 jiwa terdampak banjir di Jakarta

Jakarta, IDN Times - Banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, mulai surut. Kini, ketinggian air di Kali Ciliwung, Kampung Pulo, sudah dua meter dari yang semula 5,5 meter. 

Pantauan IDN Times di lokasi, Selasa (6/2), warga RT 3 RW 5, Kampung Pulo, berkerumun di sekitar tepi kali untuk memantau ketinggian air. Tidak sedikit pula warga yang berenang di genangan banjir dan beberapa dari mereka memantau banjir di atap rumahnya.

1. Warga melindungi harta benda

Cerita Unik Warga Kampung Pulo saat Banjir Melanda PermukimannyaIDN Times/Linda Juliawanti

Warga Kampung Pulo memilih tidak mengungsi dan tinggal di lantai dua rumahnya. Padahal, pemerintah telah menyiapkan lokasi pengungsian di beberapa tempat seperti Rumah Sakit Hermina, Sekolah Santa Maria, dan beberapa aula sekolah di sekitar lokasi.

Warga bernama Rita bersama keluarga memilih tidak mengungsi demi menjaga harta bendanya.

"Banjirnya juga udah mendingan, pilih gak ngungsi karena takut harta benda kan nanti kebawa banjir," kata wanita 26 tahun itu.

Baca juga: Duh! 6 Ribu Warga Jakarta Jadi Korban Banjir

2. Tak sempat mengungsi dan menyelamatkan barang berharga

Cerita Unik Warga Kampung Pulo saat Banjir Melanda PermukimannyaIDN Times/Linda Juliawanti

Beda halnya dengan Efendi, pria 53 tahun ini memilih tak mengungsi lantaran tak ada kesmpatan lagi menyelematkan barang berharga dan mengungsi ke posko pengungsian. 

"Keluarga saya di atas aja gak turun. Barang-barang, TV, kulkas, gitu abis semua gak ada yang selamat, abis mau ditaruh dimana, mau ngungsi juga gak keburu," kata Efendi.

Efendi tak mengira akan datang banjir karena sudah dibangun tembok dan revitalisasi sungai Ciluwung. Banjir yang datang tiba-tiba membuat dirinya memilih bertahan di rumah.

"Kalau zaman dulu itu banjir dikasih tahu, Katulampa udah naik sekian, kita buru-buru ngungsi. Sekarang gak karena kita pikir gak banjir karena dibangun tembok ini, tapi ternyata (banjir) naik," ungkap dia.

Selain itu, menurut Efendi, pemberitaan dan pemberitahuan soal banjir di Jakarta dari pemerintah juga kurang.

"Soalnya karena dadakan itu tadi, kalau dulu mah ngungsi. Pikiran orang ke situ, beritanya juga cuma waspada doang, pikir-pikir kan gak banjir gitu, gak tahunya air masuk lebih parah," cerita Efendi.

3. 11.450 Jiwa terdampak banjir di Jakarta

Cerita Unik Warga Kampung Pulo saat Banjir Melanda PermukimannyaIDN Times/Linda Juliawanti

Sementera, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 7.228 Kepala Keluarga (KK) atau 11.450 jiwa terdampak banjir di wilayah Ibu Kota.

"Banjir meliputi 141 RT dan 49 RW di 20 kelurahan pada 12 kecamatan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat, ribuan rumah terendam banjir," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/2).

Sutopo menyebutkan dari 11.450 jiwa yang terkena banjir, setidaknya ada 6.532 jiwa yang tersebar di 31 posko-posko pengungsian di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

"Meskipun ribuan rumah terendam banjir, banyak masyarakat yang tidak bersedia mengungsi. Mereka tetap berada di rumahnya. Perabotan rumah tangga mereka telah dipindahkan ke lantai atas di rumahnya," ucap Sutopo.

Baca juga: Bercocok Tanam di Balik Ancaman Banjir Jakarta Ala Warga Kampung Rawa Bebek

Topik:

Berita Terkini Lainnya