Buka Rakornas Kementerian Agama, Menteri Lukman Malah Tanyakan Soal Dilan dan Milea

Menteri Lukman minta data madrasah

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (14/3). 

Acara ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi dan aparatur sipil negara (ASN) Kemenag dalam rangka membicarakan pendidikan agama Islam di Indonesia. 

1. Tanya soal 'Dilan' kepada peserta rakornas

Buka Rakornas Kementerian Agama, Menteri Lukman Malah Tanyakan Soal Dilan dan MileaIDN Times/Linda Juliawanti

Di hadapan peserta rakornas, Menteri Lukman menanyakan soal tokoh utama film karya Pidi Baiq, Dilan 1990. 

"Di sini saya tanya ada yang tahu siapa itu Milea, siapa itu Dilan?" tanya Menteri Lukman dalam rakornas bertajuk "Wajah Baru Pendidikan Islam: Inovatif dan Kompetitif" itu. 

Dari ratusan peserta dan tamu undangan yang hadir, hanya kurang dari 10 orang yang mengacungkan tangan, sisanya hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala. 

Baca juga: Bolehkah 'Menggoreng' Isu Agama dalam Berpolitik? Ini Penjelasan Menteri Agama

2. Gap generasi yang tinggi

Buka Rakornas Kementerian Agama, Menteri Lukman Malah Tanyakan Soal Dilan dan MileaIDN Times/Linda Juliawanti

Melihat hal itu, Lukman mengatakan ini bukti adanya jarak generasi yang cukup tinggi.

"Jadi saudara ini ada gap generasi luar biasa di kita. Pejabat yang hadir, Kepala Kemenag, ASN, dan para peserta yang hadir tidak tahu siapa Dilan. Itu tokoh generasi millennials saat ini, loh," ujar Lukman.

"Kalau kita gak tahu tokoh yang digemari anak muda, ini khawatir akan terputus komunikasi dan sulit mendekatkan diri dengan mereka," lanjutnya.

Untuk itu, dia menyarankan agar peserta yang hadir lebih mau mengenal generasi muda untuk memudahkan menyusun pendidikan Islam yang kreatif dan inovatif. 

3. Minta laporan data madrasah yang tak layak

Buka Rakornas Kementerian Agama, Menteri Lukman Malah Tanyakan Soal Dilan dan MileaIDN Times/Linda Juliawanti

Lebih lanjut, Lukman juga meminta kepada para pemangku kepentingan untuk dapat mensurvei madrasah yang sudah tidak layak di Indonesia. 

"Sampaikan segera kepada saya mana-mana saja madrasah yang dindingnya jelek, biliknya rusak, yang gak layak disebut madrasah. Karena pendidikan tarbiyah dan madrasah merupakan upaya membumikan nilai ketuhanan. Maka sarana dan prasarana harus layak," kata dia. 

Selanjutnya, melalui Rakornas ini Lukman juga meminta data pondok pesantren, madrasah, dan guru, itu bisa dimiliki dengan baik. 

"Saya ingin pesan bahwa kita yang hadir di sini adalah orang pilihan, istimewa yang tidak hanya dipilih negara tapi dipilih Tuhan untuk melayani umat beragama di tanah air dan negara yang sangat religius Indonesia," tutupnya.

Baca juga: Soal Larangan Bercadar, Ini Komentar Menteri Agama

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya