Begini Sulitnya Menembus Kabupaten Asmat yang Terisolasi

Di sana, air bersih pun sulit didapat

Jakarta, IDN Times - Sesaat setelah dilantik menjadi Menteri Sosial, Idrus Marham langsung melakukan kunjungan ke Kabupaten Asmat, Papua Barat.

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini pun menceritakan bagaimana sulitnya perjalanan yang harus ditempuh untuk mencapai Kabupaten Asmat.

1. Asmat sangat terisolasi

Begini Sulitnya Menembus Kabupaten Asmat yang TerisolasiAntara Foto/Agung Rajasa

Idrus menyebutkan bagaimana mirisnya kondisi Kabupaten Asmat ketika dirinya berkunjung ke sana. Dikatakan Idrus, masalah geografis dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi permasalahan utama. 

"Dari Timika masih harus naik pesawat kecil, kurang lebih 45 menit ke Agats (salah satu kecamatan di Asmat), lalu mendarat ke bandara setengah jadi. Naik speedboat ke Ibu Kota 35-40 menit melewati sungai yang cukup luas kira-kura 100 meter selama 30-35 menit sampai di ibu kota. Daerah ini sangat terisolasi," ujar Idrus dalam diskusi di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi, Senin (29/1)? 

Tak cukup sampai di sana, ketika tiba di Asgats, kondisi tempat tinggal pun cukup miris, sehingga aksesnya begitu sulit.

"Sampai di sana terus naik motor melalui jalan yang sangat sempit, di atasnya ada rawa-rawa, rumah-rumah, rumah sakit, dan kantor itu memang di atas rawa. Kita harus memangkas isolasi itu," ujarnya.

Baca juga: Gawat! Ratusan Anak Terserang Campak dan Gizi Buruk, 70 Meninggal

2. Sulitnya air bersih di Asmat

Begini Sulitnya Menembus Kabupaten Asmat yang TerisolasiAntara Foto/Agung Rajasa

Selain itu, Idrus mengatakan bahwa akses sanitasi dan air bersih di sana juga sulit, padahal semua itu memengaruhi kesehatan di sana.

"Air di sana tergantung hujan. Sumur bor kedalaman 300 meter belum tentu ada air, kalaupun ada air belum tentu sehat," kata Idrus.

3. Janji selesaikan dengan cepat 

Begini Sulitnya Menembus Kabupaten Asmat yang TerisolasiAntara Foto/Agung Rajasa

Meski demikian, Idrus menyebut telah melakukan upaya persiapan tim terpadu. Dia bakal melakukan perawatan, pembinaan dan pengembangan lebih lanjut.

"Upaya tim terpadu sudah sebagian besar dilaksanakan. Apa yang harus dilakukan? Perawatan, pembinaan, pengembangan masyarakat lebih lanjut. Tapi sebelum itu dilakukan harus dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi. Misalnya pola makan, pola hidup masyarakat di sana seperti apa?" ungkapnya.

Mantan Sekretaris Partai Golkar ini juga berjanji akan mendampingi masyarakat Kabupaten Asmat, Papua, secara permanen hingga kejadian wabah campak dan gizi buruk selesai ditangani.

"Tim masih di sana, TNI, POLRI masih di sana. Kemensos dan Kemenkes wajib di sana untuk permanen tinggal, untuk memberikan pembinaan dan pengembangan," tutupnya.

Baca juga: Kemenkes Jelaskan 3 Pemicu Utama Gizi Buruk dan Campak di Asmat

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya